Selasa 13 Jun 2023 16:06 WIB

Sempat Tertunda, Akhirnya Siswa SMAN 21 Bandung Berangkat Study Tour

Pihak penyidik masih menunggu mutasi rekening pelaku dari bank. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung Dani Wardani memberikan penjelasan soal dana study tour Rp 368 juta yang dibawa kabur tour leader berinisial ICL. Akibatnya, siswa gagal berangkat ke Yogyakarta, Kamis (25/5/23).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung Dani Wardani memberikan penjelasan soal dana study tour Rp 368 juta yang dibawa kabur tour leader berinisial ICL. Akibatnya, siswa gagal berangkat ke Yogyakarta, Kamis (25/5/23).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa kelas XI SMAN 21 Bandung akhirnya akan berangkat study tour ke Yogyakarta pada Rabu (14/6/2023) besok setelah sempat mengalami penundaan keberangkatan. Penundaan terjadi karena dana study tour dibawa kabur oleh tour leader berinisial ICL.

Kepala SMAN 21 Bandung Dani Wardani mengatakan, siswa SMAN 21 Bandung akan berangkat melaksanakan study tour pada Rabu (14/6/2023) setelah sempat mengalami penundaan keberangkatan. Mereka akan berangkat dengan titik start di Senbik, Jalan Soekarno Hatta Bandung.

"Sesuai dengan rencana study tour SMAN 21 yang jadwalnya dimundurkan menjadi tanggal 14 Juni 2023, keberangkatan pukul 15.00 WIB. Titik kumpul di Senbik, Jalan Soekarno Hatta depan Rumah Sakit Al Islam," ujar dia, Selasa (13/6/2023).

Sebelumnya, Dani menyebut bahwa dana study tour pada tanggal 14 Juni berasal dari sumbangan para alumni sekolah. Mereka merasa prihatin atas peristiwa yang menimpa para siswa.

Dia berharap, agar dana study tour yang dibawa kabur oleh ICL dapat dikembalikan utuh. Saat ini, tersangka menjalani proses hukum di aparat kepolisian.

Sebelumnya, jajaran Polsek Buahbatu masih melakukan pemeriksaan terhadap ICL tour leader atau pemandu wisata yang membawa kabur dana study tour SMAN 21 Bandung. Total dana yang diambil Rp 368.750.000 juta yang mengakibatkan ratusan siswa gagal berangkat study tour ke Yogyakarta.

Kapolsek Buahbatu Kompol Rizal Jatnika mengatakan, pemeriksaan terhadap pelaku masih dilakukan oleh penyidik. Namun, sejauh ini keterangan dari pelaku berbelit-belit dan tidak kooperatif sehingga membuat pemeriksaan yang dilakukan terhambat.

"Keterangan tersangka masih berbelit-belit tidak kooperatif," ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (2/6/2023).

Sejauh ini, dia menuturkan, dana tersebut digunakan untuk biaya hidup dan kebutuhan pribadi pelaku. Namun, pelaku tidak secara detail menjelaskan perincian aliran dana yang digunakan.

Kapolsek melanjutkan, penyidik saat ini berkoordinasi dengan pihak bank untuk mengecek aliran dana dan transaksi yang dilakukan oleh pelaku menggunakan dana tersebut. Dia menyebut, suami dari pelaku tidak mengetahui aksi yang dilakukan istrinya.

"Suaminya baru tahu pas kejadian viral di media sosial," kata dia.

Selanjutnya, pihak penyidik masih menunggu mutasi rekening pelaku dari bank. Diperkirakan proses pengecekan tersebut dapat berlangsung selama satu pekan ke depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement