Selasa 13 Jun 2023 16:11 WIB

Taufik Basari: Nasdem Tegas tak Pernah Minta Mahar

Boleh dipindahkan ke nomor urut 2 dengan catatan menyetor mahar Rp 3,5 miliar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPP Partai Nasdem yang juga anggota Komisi III DPR Taufik Basari menanggapi gosip yang menyebut kasus korupsi mega proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyeret tiga partai politik, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP Partai Nasdem yang juga anggota Komisi III DPR Taufik Basari menanggapi gosip yang menyebut kasus korupsi mega proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyeret tiga partai politik, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari membantah adanya permintaan mahar Rp 3,5 miliar kepada salah seorang bakal calon legislatif (caleg) dari Indramayu, Husen Ibrahim, agar mendapatkan nomor urut pertama. Dia menegaskan, partainya tak pernah meminta mahar.

"Tidak benar (ada permintaan mahar), Partai Nasdem tidak pernah meminta mahar kepada calegnya. Jika pun ada, siapa, tinggal disebutkan, kita pasti akan tindak," ujar Taufik kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).

Baca Juga

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat sendiri akan memberikan tanggapannya pada siang ini. Akan disampaikan langsung oleh Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustofa.

Di samping itu, bakal caleg yang bersangkutan juga sudah menyampaikan pernyataan mengundurkan diri. Ia juga mengungkapkan, bakal caleg tersebut sudah berpindah partai.

"Setelah berpindah partai kemudian melakukan tindakan tindakan seperti ini. Apakah ada maksud di balik itu, apakah ada maksud politis dan sebagainya," ujar Taufik.

"Nanti kita bisa telusuri lebih lanjut dan kita lihat nanti perjalanan berikutnya," kata anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, bakal caleg dari Partai Nasdem mengaku dimintai mahar Rp 3,5 miliar agar mendapat nomor urut 2. Padahal, ia dijanjikan nomor urut 1 di dapil Jawa Barat 8.

"Kami menagih janji Ketua DPW bahwa Jabar 8 untuk pencalegan DPR RI kami dijanjikan nomor urut 1, tapi sampai sekarang ini tidak menjadi kenyataan malah bocoran A1 yang kami terima kami dijanjikan nomor urut 3," ujar Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu Husen Ibrahim dilihat dari video Instagram @jayalah.negriku, Senin (12/6/2023).

Namun, ketika Husen mempertanyakan soal nomor urut tersebut, kemudian DPW Partai Nasdem melakukan rapat dan diputuskan boleh dipindahkan ke nomor urut 2 dengan catatan menyetor mahar sebanyak Rp 3,5 miliar.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement