REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, untuk maju di Pilwalkot Depok 2024 tidak melulu mendapat sambutan positif. Ada pula suara-suara publik yang menolak atau meragukan Kaesang memimpin Depok.
Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan Dendi Budiman mengatakan, mereka menolak Kaesang di Depok sama seperti menolak rezim PKS diteruskan. Ia berharap ada anak bangsa yang bersih hati dan niat membangun Depok.
Dia merasa, semua sepakat kalau reformasi yang dibangun dan dijaga untuk menghilangkan praktik politik seperti itu. Apalagi, di tataran Pilpres, Presiden Jokowi sudah mengakui dan menyampaikan akan terus cawe-cawe.
Dendi menekankan, warga harus bersatu menolak politik dinasti dengan menutup peluang Kaesang masuk ke Depok. Ia berpendapat, politik dinasti Jokowi tidak ada bedanya dengan rezim PKS di Depok yang itu-itu saja.
"Menghancurkan rezim PKS di Depok harus kompak seperti kita memburu Johnny sampai koma. Buat kita, dinasti politik Jokowi dan dominasi PKS mutlak harus kita lawan," kata Dendi lewat akun Twitter bercentang biru @DemokrasiMartir.
Dendi merasa, dibandingkan Kaesang, ada calon-calon lain seperti Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu yang bisa didorong untuk maju di Pilwalkot Depok. Apalagi, Pasha sudah ada pengalaman menjadi Wakil Walikota Palu.
Tak sepakat Depok dibilang hancur ...