Selasa 13 Jun 2023 18:18 WIB

Kulonprogo Percepat Pembangunan Kawasan Aerotropolis

Saat ini sudah ada rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan aerotropolis.

Red: Fernan Rahadi
Penumpang di terminal keberangkatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penumpang di terminal keberangkatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat pembangunan kawasan aerotropolis dan pengembangan kawasan pantai selatan sebagai pusat ekonomi baru dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo Aris Nugraha di Kulonprogo, Senin (12/6/2023), mengatakan program prioritas Kabupaten Kulonprogo, yakni percepatan pengembangan kawasan aerotropolis, pembangunan kawasan Bukit Menoreh, dan pengembangan kawasan pantai selatan.

"Saat ini, kami melakukan percepatan untuk mewujudkan hal tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," kata Aris Nugraha.

Ia mengatakan Pemkab Kulonprogo telah menetapkan kawasan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai kawasan aerotropolis.

Saat ini sudah ada rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan aerotropolis. Kawasan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang cepat. Mulai dari jasa, dan perhotelan yang tumbuh pesat.

"Harapannya pertumbuhan ekonomi dari jasa sesuai prinsip lokal, yakni Bela Beli Kulonprogo dengan menggunakan produk lokal," katanya.

Ia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan Dinas Koperasi dan UKM sudah bekerja sama dengan UMKM menyuplai produk untuk kawasan aerotropolis.

"Selain itu, penumbuhan wisata dikolaborasikan dengan pihak hotel supaya dipromosikan. Ini khusus di kawasan aerotropolis," katanya.

Selain itu, Pemkab Kulonprogo memiliki program pengembangan kawasan Bukit Menoreh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Di sana diproyeksi tumbuh kawasan-kawasan wisata berbasis pertanian dan budaya setempat.

"Kami juga mengembangkan kawasan pantai selatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan adanya jalan jalur lintas selatan dengan program Jembatan Srandakan 3," katanya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DIY Toto Hadi Santoso mengatakan Kulonprogo akan menjadi pusat ekonomi di masa depan. Hal ini dikarenakan adanya Bandara Internasional Yogyakarta ada di Kulonprogo.

Seperti diketahui, Bandara Internasional Yogyakarta ini dirancang untuk penerbangan internasional. Sehingga banyak wisatawan mancanegara yang akan berdatangan ke DIY, melalui Kulonprogo.

"Artinya, banyak hal yang akan terjadi di Kulonprogo, mulai investasi masuk. Sehingga siapnya, jangan hanya sebagai penonton, tapi bagaimana kembali menggelorakan semangat Pancasila," katanya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan Kulon Progo memiliki masa depan yang cerah karena semua potensi dimulai dan ditata sejak dini.

Menurut, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan inventarisasi potensi-potensi yang produktif.

"Pemkab harus melakukan inventarisasi potensi-potensi dampak sosial, ekonomi dan toleransi dan keberagaman. PDI Perjuangan akan memperjuangkan Kulon Progo sebagai pusat ekonomi DIY pada masa depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement