REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Indonesia diprediksi akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang pada 2023. Kondisi ini pun perlu diantisipasi oleh berbagai daerah termasuk Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Doddy Faturrachman mengungkapkan, wilayahnya lebih mengantisipasi kebakaran hutan saat musim kemarau. Hal ini berarti pihaknya meyakini Kota Batu tidak akan mengalami kekeringan sebagaimana wilayah lain.
Menurut Doddy, Kota Batu diketahui berada di wilayah pegunungan. Itu artinya masih banyak potensi air yang bisa dimanfaatkan masyarakat. "Pertanian pun beberapa tahun ini kita tidak ada kekeringan di Kota Batu," ungkapnya saat dikonfirmasi Republika, Selasa (13/6/2023).
Kebakaran hutan menjadi hal yang sangat diwaspadai BPBD Kota Batu saat musim kemarau. Pasalnya, Kota Batu memiliki banyak hutan dan gunung. Bahkan, Gunung Welirang sempat mengalami kebakaran hutan pada beberapa tahun lalu sehingga pihaknya akan lebih fokus pada masalah tersebut.
Adapun mengenai titik-titik yang berpotensi kebakaran hutan, Doddy mengaku tidak mengetahuinya. Hal ini karena kejadiannya tidak menentu dan tak dapat diprediksi. Hal terpenting pihaknya berusaha terus melakukan koordinasi dengan Perhutani dan Tahura dalam mengantisipasi kejadian tersebut.
Sebagai informasi, lahan seluas 25 hektare di Gunung Panderman, Kota Batu pernah mengalami kebakaran pada Ahad (21/7/2019). Titik awal kebakaran ini terdeteksi pada kawasan 227 Gunung Panderman, terutama di titik yang biasa mengibarkan bendera merah putih. Kemudian api menyebar hingga ke titik atas dan bawah serta arah selatan