Selasa 13 Jun 2023 18:35 WIB

NasDem Jabar Selidiki Ketua DPD Indramayu 

DPW NasDem Jabar sudah menerima laporan dari beberapa kader terkait kasus itu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa.
Foto: Antara
Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPW Nasdem Jabar akhirnya angkat bicara pasca beredar viral video keputusan pengurus Nasdem di Kabupaten Indramayu yang beramai-ramai melepaskan sejumlah atribut. Termasuk, seragam dan kartu tanda anggota (KTA) Partai Nasdem di Aula Sekretariat DPD Partai Nasdem Indramayu, Ahad (11/6/2023) lalu.

DPW NasDem Jabar pun, mulai melakukan penyelidikan terkait isu mundurnya Ketua DPD NasDem Indramayu, Husen Ibrahim. Karena diduga dimintai mahar Rp 3,5 miliar untuk menjadi Caleg DPR RI nomor urut 2. 

Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa menegaskan, partainya tak pernah meminta mahar apa pun pada Calon legislatif (Caleg)nya. Namun, pihaknya sudah menerima laporan dari beberapa kader terkait kasus itu.

"Nanti kita lihat. Laporan sudah dibuat. Kita lihat nanti. Ada beberapa kader yang sudah melaporkan. Kita lihat nanti," ujar Saan kepada wartawan di Kantor DPW NasDem Jabar, Kota Bandung, pada Selasa (13/6).

Diketahui, adanya permintaan mahar tersebut diduga menyebabkan maraknya kader NasDem di Indramayu yang mengundurkan diri. Saan mengatakan, memang ada sejumlah kadernya bahkan yang maju sebagai Caleg memutuskan untuk mengundurkan diri, tapi tidak seluruhnya.

"Pengurus tidak semua mundur karena masih ada juga bendahara beberapa struktur, Caleg mundur semua tidak juga," katanya.

Saan menegaskan, masih ada lebih dari 50 persen Caleg dari NasDem di Indramayu yang memilih bertahan di partai. Sementara Caleg yang telah memutuskan untuk mengundurkan diri sudah disiapkan penggantinya.

"Kita pun sudah menyiapkan untuk pengganti berikutnya dan sudah kita antisipasi sampai nanti masa perbaikan di KPU Insya Allah 50 caleg di kabupaten Indramayu bisa kita penuhi," paparnya.

Menurut Saan, NasDem berkomitmen menerapkan politik tanpa mahar sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap partai. 

Saan mencontohkan sejumlah nama yang diusung partainya tanpa ada mahar. Yakni, dari mulai Presiden Joko Widodo hingga Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mendapatkan dukungan dari NasDem tanpa mahar apapun. Syarat dari NasDem untuk memberikan dukungan hanyalah berperilaku baik dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.

"Selama kita berkeyakinan orang baik, punya kemampuan, punya kapasitas bisa membawa daerahnya maju maka kita berikan itu dukungan tanpa membebani apapun," katanya.

"Jadi saya tegaskan NasDem akan konsisten untuk mewujudkan politik tanpa mahar karena komitmennya kita ingin memperbaiki kondisi politik kita," tegas Saan.

Seperti diketahui, Ketua DPD NasDem Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Husen Ibrahim, mengaku, diminta Rp 3,5 miliar untuk menjadi caleg DPR RI nomor urut 2. Husen lalu memilih mundur diikuti para loyalisnya di DPD NasDem Indramayu.

Ratusan pengurus Partai Nasdem, mulai dari tingkat DPD, DPC, hingga DPRT di Kabupaten Indramayu, ramai-ramai menyatakan keluar dari partai tersebut. Mereka pun menyatakan akan berpindah ke partai lain. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement