Selasa 13 Jun 2023 20:13 WIB

Soal Renovasi Stadion Kanjuruhan, Bupati Malang Tunggu Arahan Pusat

Pemkab Malang belum mengetahui pasti jadwal program tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Malang, M Sanusi (tengah)
Foto: Dok. Humas Polres Malang
Bupati Malang, M Sanusi (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Stadion Kanjuruhan telah direncanakan untuk dilakukan renovasi oleh pemerintah pusat. Hal ini dilakukan setelah terjadi tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Adapun mengenai proses renovasi ini, Bupati Malang, M Sanusi, mengaku belum mengetahui pasti jadwal program tersebut. "Masih belum (tindak lanjut). Semuanya (dipegang pemerintah) pusat. Masih nunggu (keputusan) Menteri PUPR," jelas Sanusi di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Selasa (13/6/2023).

Namun yang pasti, kata dia, Stadion Kanjuruhan tetap akan direnovasi sesuai rencana awal. Menurut Sanusi, perencanaan renovasi stadion kemungkinan akan dilaksanakan pada 2023. Kemudian untuk pelaksanaan renovasinya diselenggarakan pada tahun selanjutnya.

Sanusi juga turut mengomentari kritikan masyarakat terhadap rencana renovasi Stadion Kanjuruhan. Menurut dia, permasalahan tersebut nantinya segera dikomunikasikan kepada pemerintah pusat. "Karena ini demi kepentingan masyarakat dan Kabupaten Malang," katanya.

Sebelumnya, sejumlah unsur masyarakat yang terdiri atas Solidaritas Masyarakat Sipil, Aremania, dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan melaksanakan aksi kamisan di depan Balai Kota Malang, Kamis (8/6/2023).

Aksi ini bertujuan untuk mengingatkan proses hukum tragedi Kanjuruhan yang masih jauh dari harapan. Kemudian juga untuk menolak rencana renovasi Stadion Kanjuruhan yang menjadi saksi tewasnya 135 korban akibat tragedi tersebut.

Seperti diketahui, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 telah menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Ratusan Aremania dan dua polisi dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Selain itu,  terdapat ratusan penonton yang mengalami luka, baik ringan maupun berat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement