REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Karyono Wibowo, mengatakan ada empat variabel yang bisa menjadi penentu kemenangan di Pilpres 2024. Pertama, Jokowi effect; kedua, dukungan partai politik; ketiga, figur cawapres; dan keempat, soliditas tim pemenangan.
Karyono mengatakan, suka tidak suka Jokowi effect akan jadi salah satu penentu kemenangan di Pilpres 2024. Menurut dia, pasangan Capres dan Cawapres mana yang mampu merebut Jokowi effect, akan berpotensi menambah suara.
"Bagaimanapun juga Pak Jokowi masih cukup besar pengaruhnya di masyarakat. Kemudian, Jokowi masih memegang kekuasaan. Sehingga Jokowi effect salah satu penentu kemenangan," kata Karyono.
Kemudian, faktor dukungan partai. Capres yang mampu membangun atau menggalang koalisi besar maka berpotensi akan mendapatkan dukungan suara lebih besar. Saat ini Ganjar didukung koalisi PDI Perjuangan, Perindo, PPP, dan Hanura.
"Setelah Perindo, PPP, dan Hanura, yang sudah menyatakan bergabung dengan koalisi mengusung Ganjar, itu bisa memengaruhi psikologis partai lain ikut bergabung mendukung Ganjar Pranowo," ujar Karyono.
Selain dua variabel itu, ada variabel ketiga penentu kemenangan, yaitu figur cawapres. Cawapres yang tepat akan berpotensi meraup dukungan suara lebih besar. Penentuan figur cawapres harus mempertimbangkan keterwakilan daerah atau kesukuan.
"Meski ini tidak diatur di dalam regulasi, tetapi realitas politik acap kali akan mempertimbangkan pasangan yang mewakili dari aspek kedaerahan," katanya.
Variabel terakhir, soliditas dan efektivitas tim pemenangan. "Tim pemenangan harus mampu membuat strategi efektif yang dapat meningkatkan dukungan suara," kata Karyono.