Rabu 14 Jun 2023 04:46 WIB

Pelajaran dari Mamma Rosy dan Restoran Lain yang Sediakan Daging Babi

Pihak Mamma Rosy telah meminta maaf telah suguhkan daging babi ke konsumen.

Rep: Mabruroh / Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Pelajaran dari Mamma Rosy dan Restoran Lain yang Sediakan Daging Babi. Foto:  Ilustrasi daging babi.
Foto: pexels.com
Pelajaran dari Mamma Rosy dan Restoran Lain yang Sediakan Daging Babi. Foto: Ilustrasi daging babi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa sebuah restoran di Jakarta (Mamma Rosy) yang menyuguhkan daging babi kepada konsumen. Padahal, si konsumen memesan daging sapi dan baru mengetahui daging yang dimakan adalah daging babi saat membaca tagihan pembayaran.

Pelajaran yang bisa diambil adalah untuk konsumen sendiri dan pihak restoran.

Baca Juga

Founder Halal Corner, Aisha Maharani, meminta Muslim untuk lebih berhati-hati dalam memilih restoran.

"Untuk kejadian ini, mesti lebih hati-hati," kata Aisha saat live di Instagram pribadinya, Selasa (13/6/2023).

Aisha menuturkan, sebagai seorang Muslim dewasa harus lebih hati-hati dalam memilih tempat makan dan atau makanan yang dipesan. Meski ini sudah telanjur termakan, kata dia, perilaku sengaja masuk ke restoran yang sudah tahu menyajikan makanan nonhalal adalah salah.

"Iya (kalau) tidak tahu tidak dosa, tapi kalau kita tahu restoran itu menyediakan menu babi dan kita kesitu, itu ya dosa. Kalau tidak tahu ya tidak tahu sama sekali, tapi tetap saja ada dampak haramnya, dampak haramnya tidak hilang," kata Aisha.

Menurut Aisha, jika kita dengan sengaja memasuki restoran yang menyedikan makan non halal dan kita tahu itu, namun kita tetap masuk dan makan di restoran tersebut, artinya itu menyengaja dan berdosa. Meskipun seandainya pihak restoran mengaku bahwa alat masaknya terpisah antara memasak makanan halal dan non halal, Aisha tetap menyarankan untuk menghindari atau mencari restoran lain.

"Kalau mereka klaim, oh alat masaknya terpisah, omong kosong menurut aku, karena nanti pencuciannya sama, di satu tempat, jadi kalau misalnya itu tempat makan ada non halalnya sudahlah di skip aja, jangan takut dibilang cupu, lebay, toh nanti kita pulang di kampung akhirat  di mana kita akan dipertanggung jawabkan apa-apa yang kita makan," tuturnya.

"Muslim harus lebih dewasa, kalau memang sudah jelas tidak ada kejelasan halalnya ya sudah, jangan cari-cari celah, jangan cari gaya, kalau jelas ga halal ya sudah jelas tidak perlu dikonsumsi," katanya.

Pada zaman yang sudah serbacanggih ini, Aisha berpesan agar Muslim juga bisa lebih melek teknologi. Sebelum mendatangi restoran yang dituju, bisa mencari informasi terlebih dahulu atau bisa menanyakan langsung melalui media sosial restoran tersebut untuk mengetahui menunya atau apakah sudah bersertifikat halal atau belum.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement