Rabu 14 Jun 2023 06:09 WIB

Harga Emas Merosot Seiring Data Inflasi AS yang Sesuai Ekspektasi

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus merosot 0,56 persen.

Red: Friska Yolandha
Data inflasi AS sejalan dengan ekspektasi pasar di tengah kehati-hatian menjelang serangkaian pertemuan bank-bank sentral utama minggu ini.
Foto: VOA
Data inflasi AS sejalan dengan ekspektasi pasar di tengah kehati-hatian menjelang serangkaian pertemuan bank-bank sentral utama minggu ini.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas tergelincir lagi pada akhir perdagangan Selasa (13/6/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut. Data inflasi AS sejalan dengan ekspektasi pasar di tengah kehati-hatian menjelang serangkaian pertemuan bank-bank sentral utama minggu ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot 11,10 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.958,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.985,90 dolar AS dan terendah di 1.954,10 dolar AS.

Baca Juga

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (13/6/2023) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS naik hanya 0,1 persen pada Mei dan 4,0 persen dari setahun lalu, level terendah dalam sekitar dua tahun. Tidak termasuk makanan dan energi, IHK inti masing-masing naik 0,4 persen dan 5,3 persen.

Dengan semua angka yang sejalan dengan perkiraan pasar, para pedagang memperkirakan peluang hampir 100 persen bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga pada Rabu waktu setempat.