Rabu 14 Jun 2023 06:28 WIB

Taiwan Bedakan Tentara Cina dari Senyuman

Tentara Taiwan terlihat senyum sementara pasukan Cina punya ekspresi menyeramkan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Militer Taiwan rilis buku pedoman pertahanan sipil yang untuk pertama kalinya berisi cara mengetahui perbedaan tentara Cina dan Taiwan
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Militer Taiwan rilis buku pedoman pertahanan sipil yang untuk pertama kalinya berisi cara mengetahui perbedaan tentara Cina dan Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Militer Taiwan rilis buku pedoman pertahanan sipil yang untuk pertama kalinya berisi cara mengetahui perbedaan tentara Cina dan Taiwan dari seragam, kamuflase, dan lambang mereka. Tahun lalu, Taiwan juga merilis buku pedoman pertahanan sipil di tengah memanasnya ketegangan dengan Beijing dan invasi Rusia ke Ukraina.

Buku tersebut berisi bagaimana menemukan tempat perlindungan dari bom, menemukan pasokan air dan makanan melalui aplikasi telepon pintar serta tips untuk mempersiapkan kontak P4K darurat. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mereka menerima permintaan agar buku itu mencerminkan skenario perang yang lebih baik, mengingat konflik di Ukraina.

Baca Juga

Salah satu perubahannya termasuk ilustrasi personel tentara Taiwan dan "tentara musuh" mengenai seragam militer Cina. Tentara Taiwan terlihat senyum sementara pasukan Cina terlihat menunduk, mulut turun dan ekspresi menyeramkan.

"Sebenarnya cukup sulit untuk membedakan mereka," kata Direktur Mobilisasi Pertahanan Skala Penuh Shen Wei-chic di Kementerian Pertahanan Taiwan, Selasa (13/6/2023).

Buku panduan itu berasumsi Cina akan mengenakan seragam Tentara Pembebas Rakyat. Pakar mengatakan pasukan khusus mungkin akan memakai seragam lain saat mencoba menyusup ke Taiwan selama invasi.

Personel darurat Taiwan termasuk polisi dan petugas darurat juga ditampilkan dalam buku panduan baru yang dapat diunggah. Shen mengatakan pihaknya sedang mengerjakan terjemahan bahasa Inggrisnya.

Buku itu sudah direncanakan sebelum Rusia menginvasi negara tetangganya. Konflik di Ukraina memicu perdebatan mengenai implikasinya pada Taiwan dan cara untuk memperkuat persiapan seperti reformasi pelatihan pasukan cadang dan memperluas dinas militer.

Cina memandang Taiwan yang dikelola dengan demokrasi bagian dari wilayahnya meski pemerintah Taiwan menolak keras dengan klaim tersebut. Beijing memperkuat tekanan politik dan militer selama tiga tahun terakhir untuk menegaskan klaim tersebut.

Taiwan juga memeriksa tempat perlindungan bom untuk memastikan tempat-tempat itu cocok dan memperbaharui tanda-tanda agar lebih mudah ditemukan. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan tandanya mungkin termasuk lampu kedip.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement