Rabu 14 Jun 2023 07:30 WIB

Bendera Ukraina Berkibar di Atas Toko Kelontong di Desa Neskuchne

Ini adalah konfirmasi independen pertama dari kemajuan terbesar Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera biru dan kuning Ukraina berkibar di atas toko kelontong yang hancur dan jasad tentara Rusia tergeletak di jalanan Desa Neskuchne
Foto: AP/Markus Schreiber
Bendera biru dan kuning Ukraina berkibar di atas toko kelontong yang hancur dan jasad tentara Rusia tergeletak di jalanan Desa Neskuchne

REPUBLIKA.CO.ID, NESKUCHNE -- Bendera biru dan kuning Ukraina berkibar di atas toko kelontong yang hancur dan jasad tentara Rusia tergeletak di jalanan Desa Neskuchne, pada Selasa (13/6/2023). Ini adalah konfirmasi independen pertama dari kemajuan terbesar Ukraina selama tujuh bulan melawan invasi Rusia.

Rusia belum mengakui keuntungan Ukraina. Presiden Vladimir Putin mengatakan, untuk saat ini dia melihat tidak perlu mobilisasi pejuang baru untuk menghadapi serangan balasan Ukraina yang diluncurkan minggu lalu.

Baca Juga

"Tidak ada kebutuhan seperti itu hari ini," kata Putin pada pertemuan koresponden perang Rusia dan blogger militer yang disiarkan televisi ketika ditanya tentang mobilisasi tambahan pejuang.

Lebih dari 15 bulan sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina, pasukan Rusia dan Ukraina masih bertempur di garis depan sepanjang 1.000 kilometer, meskipun jauh dari Ibu Kota Kiev. Pasukan Rusia gagal merebut Kiev dalam beberapa hari setelah invasi dimulai pada 24 Februari tahun lalu. Dalam komentar yang ditayangkan di siaran televisi negara Rusia, Putin mengatakan, dia menghadapi pertanyaan yang hanya bisa dia jawab, "Haruskah Rusia mencoba merebut Kiev lagi?".

Putin mengancam akan menarik Rusia dari kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam, yang dirancang untuk meredakan krisis pangan global yang diperparah oleh invasi tersebut. Putin mengatakan, Barat telah menipu Moskow.  Kesepakatan biji-bijian yang ditengahi oleh PBB dan Turki akan berakhir pada 17 Juli, kecuali Rusia setuju untuk memperpanjangnya.

"Kami sedang berpikir untuk keluar dari kesepakatan biji-bijian ini sekarang. Sayangnya, kami sekali lagi ditipu, tidak ada yang dilakukan dalam hal meliberalisasi pasokan biji-bijian kami ke pasar luar negeri," ujar Putin.

Perjuangan Pasukan Ukraina Merebut Kembali Desa yang Diduduki Rusia

Tidak ada satu pun penduduk yang dapat ditemukan di Neskuchne, salah satu dari sekelompok pemukiman di sungai Mokry Yali. Ukraina mengatakan, pasukannya telah merebut desa itu sejak serangan balasan dimulai dengan pergerakan ke selatan, ke wilayah yang dikuasai Rusia. Pasukan Ukraina melewati jalan berlumpur di belakang tank dan truk pick-up.  Sebuah pesawat perang terbang di atas kepala, menembakkan suar.

"Tiga hari lalu pasukan Rusia masih di sini. Kami mengejar mereka keluar dari Neskuchne. Kemuliaan bagi Ukraina," kata Artem, anggota unit pertahanan teritorial Ukraina, yang tidak memberikan nama belakang.

Sebagian besar bangunan di desa itu hampir semuanya telah rusak. Suasana di desa itu sangat hening, kecuali gemuruh tembakan artileri di kejauhan. Reuters melihat setidaknya tiga tentara Rusia yang tewas tergeletak di jalanan. Itu adalah konfirmasi independen pertama dari kemajuan Ukraina di daerah tersebut, yang terletak sekitar 90 kilometer barat daya Kota Donetsk.

Di Washington, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, dukungan aliansi militer ke Ukraina membuat perbedaan di medan perang. "Ini masih hari-hari awal, tetapi yang kami tahu adalah bahwa semakin banyak tanah yang dapat dibebaskan oleh Ukraina, semakin kuat tangan mereka di meja perundingan," kata Stoltenberg.

Hari-hari Awal Penyerangan

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement