Rabu 14 Jun 2023 07:53 WIB

Cina Tawarkan 'Chinese Wisdom' Damaikan Palestina Israel

Cina ingin membantu perdamaian di Palestina dan membantu berbagai proyek

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Palestina, Mahmud Abbas tiba di Beijing pada Selasa (13/6/2023).
Foto: AP
Presiden Palestina, Mahmud Abbas tiba di Beijing pada Selasa (13/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina, Qin Gang, mengatakan Beijing sangat memperhatikan dan mementingkan perdamaian Palestina dan akan terus mendukung pembicaraan damai demi kemajuan negara tersebut.

Qin menawarkan proposal yang disebut "Chinese wisdom" atau Kebijaksanaan Cina, untuk membantu perdamaian di Palestina dan membantu berbagai proyek pendanaan bagi pembangunan Palestina.

Baca Juga

"Cina selalu dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak mereka yang sah," kata Qin kepada Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, menurut pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Cina, Selasa (13/6/2023)

Presiden Palestina Mahmoud Abbas sedang berada di Beijing dalam kunjungan kenegaraan. Ia berharap mendapatkan dukungan kuat Cina untuk negara Palestina yang berdaulat. Harapan besar Palestina kepada Cina ini, setelah sebelumnya Abbas gagal bertemu dengan para pejabat Amerika saat berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB bulan lalu.

Dalam kunjungan kelima Abbas ke Cina ini, ia akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping untuk membahas perjuangan Palestina. Termasuk Abbas juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama, demikian menurut media resmi Palestina.

Cina secara historis memiliki hubungan yang baik dengan Palestina dan sejak kunjungan terakhir Abbas pada tahun 2017, Cina secara konsisten berbicara tentang kemampuannya dalam mediasi.

Meskipun tidak banyak yang dapat ditunjukkan Cina dalam persoalan Palestina, namun Cina cukup mengejutkan berhasil menengahi kesepakatan dan memulihkan hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi, pada Maret lalu.

Pernah utusan Cina sesekali mengunjungi Israel dan Wilayah Palestina, namun Beijing secara tradisional tidak memainkan peran utama dalam konflik atau diplomasi di Timur Tengah. Hal ini terlepas dari ketergantungannya terhadap minyak di wilayah tersebut.

Namun kini Cina tampaknya akan meningkatkan kehadiran ekonominya di wilayah Palestina. "Kedua negara telah mencapai kesepakatan pada prinsipnya atas empat proyek yang akan didanai oleh Cina di Tepi Barat yang diduduki Israel," menurut Mohammed Mustafa, penasihat ekonomi Presiden Abbas.

"Mudah-mudahan penandatanganan awal akan dilakukan (pada hari Rabu) di hadapan kedua presiden," kata Mustafa di televisi Palestina pada hari Selasa.

Proyek-proyek tersebut, jelas dia, meliputi instalasi tenaga surya, pabrik untuk produksi panel surya, pabrik baja, dan pembangunan infrastruktur jalan. Presiden Abbas dijadwalkan untuk menghadiri sebuah acara di Wisma Negara Diaoyutai Beijing pada Rabu (14/6/2023), yang sering digunakan untuk acara-acara pendanaan proyek berbagai negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement