REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE – Starbucks terlibat polemik dengan serikat pekerjanya mengenai display Pride terkait LGBTQ+. Para pekerja menuding perusahaan melakukan pelarangan display di unit-unit mereka yang berlokasi di Amerika Serikat (AS).
Menyusul penarikan produk terkait Pride Month dari supermarket Target karena boikot dari konsumen, juga pengalaman jenama-jemana lain akibat memperoleh respons buruk mempromosikan produk yang berhubungan Pride Month, perayaan LGBTQ+.
Starbucks Workers United (SWU) serikat pekerja toko Starbucks AS mengatakan, para manajer di seluruh negeri mengurangi atau memindahkan display selama sebulan perayaan Pride Month oleh para LGBTQ+.
Manajer mengatakan ke karyawan soal isu keamanan saat melakukan pemajangan. ‘’Mereka mencontohkan insiden Target saat pelanggan yang marah menjatuhkan merchandise dan berkonfrontasi dengan pekerja toko,’’ ujar SWU dalam pernyataan mereka, Selasa (13/6/2023).