Rabu 14 Jun 2023 09:32 WIB

Display Pride LGBTQ+ Jadi Polemik di Internal Starbucks

Starbucks menegaskan tak ada perubakan kebijakan perusahaan soal LGBTQ+.

Red: Ferry kisihandi
Logo Starbucks dipajang di jendela Starbucks di pusat kota Pittsburgh pada Senin, 7 November 2022.
Foto: AP/Gene J Puskar
Logo Starbucks dipajang di jendela Starbucks di pusat kota Pittsburgh pada Senin, 7 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE – Starbucks terlibat polemik dengan serikat pekerjanya mengenai display Pride terkait LGBTQ+. Para pekerja menuding perusahaan melakukan pelarangan display di unit-unit mereka yang berlokasi di Amerika Serikat (AS). 

Menyusul penarikan produk terkait Pride Month dari supermarket Target karena boikot dari konsumen, juga pengalaman jenama-jemana lain akibat memperoleh respons buruk mempromosikan produk yang berhubungan Pride Month, perayaan LGBTQ+.

Baca Juga

Starbucks Workers United (SWU) serikat pekerja toko Starbucks AS mengatakan, para manajer di seluruh negeri mengurangi atau memindahkan display selama sebulan perayaan Pride Month oleh para LGBTQ+.

Manajer mengatakan ke karyawan soal isu keamanan saat melakukan pemajangan. ‘’Mereka mencontohkan insiden Target saat pelanggan yang marah menjatuhkan merchandise dan berkonfrontasi dengan pekerja toko,’’ ujar SWU dalam pernyataan mereka, Selasa (13/6/2023).