REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut komitmen dana sebesar 250 juta dolar AS dari Norwegia untuk implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia. Dalam kesempatan lawatannya ke Oslo, Retno juga mengajak Norwegia meningkatkan investasinya di Indonesia, baik di bidang pembangunan industri hilir maupun energi hijau.
“Indonesia juga menyambut baik komitmen Norwegia sebesar 250 juta dolar AS dalam rangka implementasi JETP di Indonesia,” kata Retno saat memberikan keterangan pers dari Oslo, Selasa (13/6/2023).
Bersama dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt, Retno turut menyambut penandatanganan nota kesepahaman untuk mendukung pengurangan emisi dari Forestry and Other Land Use (FOLU). “Kerja sama ini sudah mulai berjalan dan akan sangat berguna untuk mendukung upaya Indonesia menurunkan emisi dari sektor kehutanan,” ucap Retno.
Dalam kunjungannya, Retno juga sempat bertemu Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Espen Barth Eide. “Dalam pertemuan (dengan Eide) saya jelaskan mengenai penurunan tajam deforestasi di Indonesia. Data ini diapresiasi oleh pihak Norwegia,” ungkapnya.
“Indonesia dan Norwegia berkomitmen juga untuk memperkuat implementasi Memorandum of Understanding on FOLU untuk mendukung pengurangan emisi. Ini sama dengan diskusi yang saya lakukan dengan menteri luar negeri Norwegia,” kata Retno menambahkan.
Dalam pertemuannya dengan Espen Barth Eide, Retno turut membahas tentang kemungkinan pengembangan kerja sama di bidang kelautan. “Dalam kaitan ini, saya sampaikan bahwa isu ocean juga akan menjadi salah satu prioritas Indonesia, terutama dalam KTT AIS (Archipelagic and Island States) yang akan dituanrumahi oleh Indonesia pada tahun ini,” ujarnya.
Selain dengan kedua menteri tersebut, Retno juga turut melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store. Menurut Retno, pertemuannya dengan Store berlangsung cukup lama dengan diskusi sangat intensif, terutama terkait isu-isu global.
Retno mengungkapkan, Store mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di G20 tahun lalu. Store pun yakin Indonesia dapat memainkan kepemimpinan yang sama tahun ini di ASEAN. “PM Store juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif Indonesia dalam isu Afghanistan dan Myanmar,” ucap Retno.
Pada kesempatan itu, Retno turut menyampaikan kepada Store tentang pentingnya suara negara-negara Global South untuk didengarkan.