Rabu 14 Jun 2023 14:44 WIB

Resmi Bergabung Sore Ini, Sandiaga Jadi Amunisi PPP pada Pemilu 2024

Masuknya Pak Sandiaga Uno ini sebagai langkah strategis PPP menghadapi Pemilu 2024.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bergabung ke PPP di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bergabung ke PPP di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu (14/6/2023) sore WIB. Resmi bergabungnya Sandiaga ditandai dengan Penyambutan dan Penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro Nomor 60, Menteng, Jakarta Pusat.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi menyebut bergabungnya Sandiaga sebagai salah satu amunisi partai berlambang Ka'bah menyambut Pemilu 2024. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut akan mendapatkan KTA yang diberikan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono.

"Masuknya Pak Sandiaga Uno ini sebagai langkah strategis PPP menghadapi Pemilu 2024," ujar Baidowi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Sebelum resmi bergabung, Sandiaga mengaku telah melewati proses tahap orientasi kader atau ospek di PPP.

Sandiaga saat ditemui di komplek Istana Wakil Presiden saat itu juga menyampaikan memiliki banyak kesamaan dengan PPP. Karena itu, ia siap menjalani proses orientasi tersebut.

"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Plt Ketum, saya pejuang murni, saya akan lewati tahapan-tahapan tersebut, nanti hasilnya pimpinan partai politik yang akan menentukan. Mengalir saja PPP ini partai besar ya, sudah 50 tahun berdiri, saya hormati prosesnya," ujar Sandiaga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Bergabungnya Sandiaga bersama PPP juga dikaitkan dengan bursa calon wakil presiden (cawapres). Nama Sandiaga kerap muncul dalam sejumlah lembaga terkait kandidat cawapres. Sementara PPP saat ini sudah menyatakan bergabung dengan koalisi PDIP yang mendukung capres Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement