REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Penjaga Pantai Yunani mengatakan setidaknya 32 orang imigran tenggelam ketika kapal mereka terbalik di pinggir pantai Yunani. Pihak berwenang Yunani mengatakan ratusan harus berhasil diselamatkan tapi masih belum diketahui berapa banyak orang di dalam kapal yang tenggelam.
Peristiwa ini menjadi insiden kapal terbalik paling mematikan di pinggir pantai Yunani tahun ini. Pada Rabu (14/6/2023) penjaga pantai Yunani mengatakan kapal yang menuju Italia ditemukan di perairan internasional pada Selasa (13/6/2023) oleh pesawat milik badan perbatasan Uni Eropa, Frotex dan dua kapal terdekat.
Kapal imigran tersebut ditemukan sekitar 80 kilometer sebelah barat daya Kota Pylos, di selatan Yunani. Pihak berwenang Yunani mengatakan awalnya kapal tersebut menolak bantuan. Tapi beberapa jam kemudian kapal terbalik dan tenggelam, memicu operasi pencarian dan penyelamatan.
Stasiun televisi Yunani, ERT mengatakan kapal itu berangkat dari Kota Tobruk, Libya, yang terletak sebelah selatan Pulau Kreta, Yunani. Sebagian besar orang di dalam kapal itu merupakan laki-laki muda berusia sekitar 20-an tahun.
Pihak berwenang Yunani belum mengkonfirmasi dari mana kapal itu berlayar dan kewarganegaraan para penumpang di atasnya. Pihak berwenang mengatakan para penyintas dibawa ke Kota Kalamata.
Yunani merupakan rute utama imigran dari Timur Tengah, Asia dan Afrika yang hendak menuju Uni Eropa. Sebagian besar menyeberang ke pulau-pulau Yunani dekat Turki. Tapi semakin banyak kapal imigran yang mengambil rute lebih jauh dan berbahaya dari Turki lalu Yunani kemudian ke Italia.
Berdasarkan data PBB pada tahun ini sudah sekitar 72 ribu pengungsi yang tiba di negara-negara garis depan Uni Eropa seperti Italia, Spanyol, Yunani, Malta dan Siprus. Sebagian besar tiba di Italia.