Rabu 14 Jun 2023 20:08 WIB

Sandiaga Akui Sudah Konsultasi ke Presiden Sebelum Gabung ke PPP

Sandi menyebut butuh kurang lebih tujuh bulan sebelum putuskan ke PPP.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono (kiri) bersama Kader PPP Sandiaga Uno (tengah) menunjukan kartu tanda anggota saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Sandiaga Uno telah resmi bergabung menjadi kader PPP.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono (kiri) bersama Kader PPP Sandiaga Uno (tengah) menunjukan kartu tanda anggota saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Sandiaga Uno telah resmi bergabung menjadi kader PPP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sudah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo sebelum bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal ini disampaikannya saat mendapat pertanyaan media terkait restu Presiden untuk bergabung dengan PPP, Rabu (14/6/2023) hari ini.

"Jawabannya sudah (komunikasi), saya sudah konsultasikan saya sudah lapor kepada Bapak Presiden," ujar Sandiaga di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga

Tak hanya dengan Presiden Jokowi lanjut Sandiaga, sebelum mantap bergabung dengan PPP, dirinya juga berkonsultasi dengan sejumlah pihak mulai habib, alim ulama, dan tokoh lainnya. Sehingga, dia membutuhkan kurang lebih tujuh bulan untuk kemudian bergabung dengan PPP.

Tak lupa, dia juga meminta terus kepada sang ibunda dan juga istri. "Saya tadi pagi sudah sungkem ke ibu, saya izin dan cium tangan dan beliau menyampaikan bismillah dan juga saya sudah ngobrol dengan istri saya dan istri saya ini yang paling bahagia karena keluarga besarnya adalah PPP," ujarnya.

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menegaskan komunikasi yang dilakukan Sandiaga maupun PPP kepada Presiden Jokowi dalam kaitannya politik kenegaraan, bukan politik praktis. "Konteks cawe-cawe tadi kaitan dengan koordinasinya Pak Sandiaga atau mungkin saya selaku ketua umum itu adalah tidak dalam konteks politik praktis ya, tetapi bahwa apa yang dikoordinasikan atau dikonsultasikan dengan bapak Presiden adalah konteks politik kenegaraan," ujarnya.

Dia meminta semua pihak untuk memisahkan cawe-cawe dalam kaitan tugas presiden atau kepala negara antara politik kenegaraan dengan politik praktis.

"Jadi, ini yang harus kita pisahkan, ya, tetapi bukan persoalan politik praktis. Karena di dalam politik praktis tentu presiden ini harus netral, tetapi dalam politik kenegaraan tentu presiden dan kepala negara memiliki kewajiban untuk segala hal yang diselenggarakan di negeri ini termasuk adalah pemilihan umum," ujarnya.

Politikus Sandiaga Salahuddin Uno telah secara resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Resmi bergabungnya Sandiaga ini ditandai dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan penyematan jaket PPP dari Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Rabu (14/6/2023).

Saat hadir Sandiaga Uno disambut hangat jajaran petinggi dan kader DPP PPP dengan Shalawat Thola'al Badru Alaina diiringi rebana serta tarian khas Riau.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement