REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi anak yang tantrum di tempat publik memang bukan hal mudah. Ada kalanya, anak tak kunjung tenang meski orang tua sudah melakukan beragam upaya.
Belum lama ini, situasi serupa sempat dialami oleh seorang ibu yang membawa anaknya naik KRL. Dalam video yang viral di media sosial, sang ibu tampak berusaha sebaik mungkin untuk menenangkan anaknya yang terus menangis.
Petugas yang ada di lokasi kejadian sempat memberikan keterangan melalui sebuah unggahan di Twitter. Dalam keterangannya akun bernama @muhammad_sah*****, sang petugas mengungkapkan bahwa sang anak sudah menangis sejak ibu dan anak tersebut berangkat dari Stasiun Bojonggede.
Di dalam gerbong kereta, sang petugas sempat ikut membantu menenangkan anak yang sedang tantrum tersebut. Akan tetapi, anak tersebut justru menangis semakin keras dan menjadi pusat perhatian. Sang ibu lalu memutuskan untuk turun di stasiun Depok atas inisiatifnya sendiri, agar anaknya bisa lebih tenang sebelum mereka kembali melanjutkan perjalanan.
Ketika melihat orang tua sedang menghadapi anak yang tantrum, orang-orang di sekitar bisa turut membantu dengan memberikan respons yang tepat. Berikut ini adalah lima respons yang sebaiknya diberikan dalam situasi tersebut, seperti dilansir Mom per Rabu (14/6/2023):
1. Jangan menghakimi
Anak yang baik sekali pun pernah memiliki hari-hari buruk. Begitu pula dengan orang tua. Orang tua yang baik sekali pun terkadang bisa menghadapi situasi yang sulit di ruang publik. Ketika melihat ada anak yang tantrum, sebaiknya jangan langsung menghakimi orang tua sang anak sebagai orang tua yang buruk.
2. Tunjukkan empati
Sikap tantrum yang ditunjukkan anak bisa membuat orang tua merasa cemas, stres, dan bahkan frustrasi. Perlu dipahami pula bahwa ada beragam kondisi yang dapat membuat anak kecil menjadi tantrum, seperti lapar atau lelah. Karenanya, alih-alih memberikan tatapan sinis kepada orang tua dengan anak yang tantrum, coba berikan mereka senyuman untuk sedikit meringankan perasaan mereka.
3. Tahan diri untuk tak menggurui atau mengkritik
Orang-orang mungkin merasa memiliki banyak pengalaman dalam menangani anak yang tantrum. Meski begitu, orang-orang sebaiknya tidak tiba-tiba mendatangi orang tua dari anak yang tantrum untuk memberikan wejangan atau kritik. Kehadiran orang asing yang tiba-tiba bisa membuat sikap rewel anak justru semakin menjadi.
4. Tawarkan bantuan
Bila orang tua dari anak yang tantrum tampak kewalahan, orang-orang di sekitarnya boleh menawarkan bantuan. Sebagai contoh, seorang ibu sedang berjalan dengan anaknya sambil membawa stroller. Namun di tengah jalan, anak tersebut menunjukkan tantrum dan tidak mau naik ke stroller.
Sang ibu mungkin akan kewalahan untuk mencoba menenangkan sang anak sambil mendorong stroller. Orang-orang di sekitar sang ibu bisa menawarkan bantuan untuk mendorong stroller, agar sang ibu bisa lebih fokus menenangkan anaknya yang sedang tantrum.
5. Katakan hal yang baik
Menghadapi anak yang tantrum di tempat publik bisa terasa sangat berat bagi sebagian orang tua. Kata-kata penyemangat seperti "kamu pasti bisa" dari orang-orang di sekitar bisa membantu memperbaiki suasana hati orang tua tersebut. Kata-kata positif dari orang lain juga dapat membuat orang tua tak berpikiran negatif tentang dirinya sendiri.