Kamis 15 Jun 2023 01:51 WIB

Trump Ancam Seret Biden ke Pengadilan

Trump sebut Biden sebagai presiden terkorup dalam sepanjang sejarah AS.

Donald Trump
Foto: AP Photo/Chuck Burton
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menyeret Presiden Joe Biden ke penjara jika dia terpilih kembali untuk memimpin di Gedung Putih pada 2024. Pernyataan itu disampaikan Trump setelah dia menjalani persidangan di Miami, Florida, Selasa, dalam dakwaan menyimpan dokumen rahasia milik negara.

"Saya akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk mengejar presiden paling korup dalam sejarah Amerika Serikat, Joe Biden, dan seluruh keluarga kriminal Biden," kata Trump kepada para pendukungnya di Bedminster, New Jersey.

Baca Juga

Trump juga menyebutkan sejumlah individu --yang tidak disebutkan namanya-- yang dia anggap bertanggung jawab karena mengacaukan pemilu dan perbatasan negara.

"Ketika saya kembali terpilih, dan kami akan terpilih kembali - kami tidak punya pilihan; kami (terancam) tidak akan memiliki negara lagi - saya akan benar-benar melenyapkan 'deep state'," katanya.

Deep state adalah istilah untuk sekelompok orang berkepentingan yang membayangi pemerintah seperti kelompok industri atau anggota lembaga pemerintah. Mereka diyakini terlibat dalam manipulasi rahasia dan pengendalian kebijakan pemerintah.

Dia juga menyebut dakwaan terhadapnya sebagai "pelecehan paling jahat dan keji dalam sejarah negara kita (AS)".

Trump pada Selasa (13/6) mengaku tidak bersalah atas 37 dakwaan yang diajukan oleh jaksa federal terkait dengan dugaan penyimpanan dokumen rahasia pemerintah setelah dia meninggalkan Gedung Putih.

Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang menghadapi dakwaan federal setelah dia didakwa oleh dewan juri Florida pada pekan lalu. Dia menghadapi dakwaan terpisah terkait dengan urusan bisnis di New York.

Trump juga mengecam Demokrat, dan mengatakan bahwa dakwaan terhadapnya itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari skema suap yang diduga melibatkan keluarga Biden. "Mereka ingin mengalihkan perhatian dari spionase yang sebenarnya dan kejahatan yang sebenarnya ... Mari kita keluar dan mendakwa Presiden Trump agar mereka tidak berbicara tentang suap 5 juta dolar AS," katanya.

Trump menegaskan kembali bahwa kasus yang menimpanya bermotif politik. Tuduhan itu dibantah oleh penasihat khusus penyelidikan Trump, Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung AS Merrick Garland pada November untuk secara independen melakukan penyelidikan federal terhadap penyimpanan dokumen rahasia Trump selepas jadi presiden.

 

 

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement