REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, maju di Pilwalkot Depok 2024 ternyata tidak mulus. Rencana Kaesang ikut dalam pemilihan Depok 1 ternyata mendapatkan penolakan terutama oleh netizen di sejumlah media sosial seperti Twitter.
Kaesang diragukan bisa memimpin Depok. Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan, Dendi Budiman, mengatakan mereka menolak Kaesang di Depok sama seperti menolak rezim PKS diteruskan. Ia berharap, ada anak bangsa yang bersih hati dan niat membangun Depok.
Karena itu, Dendi merasa semua sepakat kalau reformasi yang dibangun dan dijaga untuk menghilangkan praktIk politik seperti itu. Apalagi, di tataran Pilpres, Presiden Jokowi sudah mengakui dan menyampaikan akan terus cawe-cawe.
Dendi menekankan, warga harus bersatu menolak politik dinasti dengan menutup peluang Kaesang masuk ke Depok. Ia berpendapat, politik dinasti Jokowi tidak ada bedanya dengan rezim PKS di Depok yang itu-itu saja.
"Menghancurkan rezim PKS di Depok harus kompak seperti kita memburu Johnny sampai koma. Buat kita, dinasti politik Jokowi dan dominasi PKS mutlak harus kita lawan," kata Dendi lewat akun Twitter bercentang biru @DemokrasiMartir.
Dendi merasa, dibandingkan Kaesang, ada calon-calon lain seperti Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu yang bisa didorong untuk maju di Pilwalkot Depok. Apalagi, Pasha sudah ada pengalaman menjadi wakil wali kota Palu.
Selain Dendi, ada juga yang kurang setuju dengan majunya Kaesang...