Kamis 15 Jun 2023 06:04 WIB

Sejumlah Siswa AS Rusak Dekorasi Perayaan LGBTQ+ di Sekolah

Para siswa memprotes perayaan Pride Month di sekolah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah siswa di Marshall Simonds Middle School, Burlington merobek dekorasi berwarna pelangi, ketika siswa LGBTQ+ merayakan Pride Month.
Foto: AP
Sejumlah siswa di Marshall Simonds Middle School, Burlington merobek dekorasi berwarna pelangi, ketika siswa LGBTQ+ merayakan Pride Month.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Sejumlah siswa di Marshall Simonds Middle School, Burlington merobek dekorasi berwarna pelangi, ketika siswa LGBTQ+ merayakan Pride Month. Para siswa yang memprotes perayaan Pride Month di sekolah meneriakkan, "USA are my pronouns".

Siswa di sekolah tersebut menyelenggarakan Pride Month. Mereka membagikan stiker pelangi, memasang tanda Pride, dan mendorong siswa untuk mengenakan pakaian berwarna pelangi.

Baca Juga

Kepala Sekolah Marshall Simonds Middle School, Cari Perchase mengatakan dia mendukung anggota komunitas LGBTQ+ yang menjadi sasaran. Dia menyesali bahwa hari yang dimaksudkan untuk merayakan identitas berubah menjadi hari intoleransi.

“Kami meminta semua staf, guru, dan anggota komunitas Sekolah Umum Burlington untuk bergabung dengan kami dalam mengambil sikap menentang homofobia dan tindakan kebencian yang diarahkan pada identitas,” tulis Inspektur Eric Conti dalam sebuah surat kepada komunitas.

Gubernur Massachusetts, Maura Healey mengatakan, dia kecewa dengan kekacauan di sekolah saat perayaan Pride Month. Dia mengatakan sekolah secara aktif bekerja keras untuk mengatasinya.

Healey mengatakan, negara bagian Massachusetts bekerja untuk memastikan anggota komunitas LGBTQ+, lansia dan kaum muda didengar, dihormati dan dilindungi. Healey merupakan salah satu dari dua gubernur lesbian pertama di Amerika Serikat.

“Saya harap ini menjadi momen pengajaran bagi anak muda yang terlibat di dalamnya. Itu tidak mewakili siapa kita sebagai sebuah negara," ujar Healey.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement