REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kecelakaan beruntun yang terjadi di Pakis, Kabupaten Malang beberapa waktu lalu telah menyisakan kesedihan bagi keluarga korban. Hal ini terutama tiga korban meninggal dunia yang terdiri atas ibu, ayah, dan balita.

Umumnya, kejadian tersebut telah menimbulkan lima korban yang empat di antaranya meninggal dunia. Dari empat korban tersebut, tiga di antaranya merupakan satu keluarga.

Keluarga meninggal ini diketahui telah meninggalkan empat anak yang masih kecil di Jalan Cakalang RT 4 RW 10 Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk memberikan bantuan awal berupa uang tunai dari Baznas Kota Malang. Kemudian juga diberikan paket sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang.

Sutiaji menuturkan, ini bantuan awal yang diberikan pemerintah untuk mendukung kebutuhan anak-anak korban agar tetap dapat bertahan meskipun telah kehilangan orang tuanya. "Pemerintah hadir di tengah-tengah mereka," kata Sutiaji di Kota Malang.

Selanjutnya, pemkot melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang akan memberikan pendampingan medis dan trauma healing bagi anak-anak tersebut. Hal tersebut penting dilakukan agar kesehatan dan keceriaan mereka tetap baik.

Adapun untuk kelangsungan pendidikan mereka, kata Sutiaji, pemkot melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang akan memberikan jaminan. Hal ini bertujuan agar anak-anak tersebut tetap dapat bersekolah ke depannya.

Menurut Sutiaji, terdapat salah satu anak korban yang belum bersekolah. Pihaknya berusaha untuk memberikan pendidikan usia dini bagi anak tersebut. "Nanti akan saya komunikasikan lebih lanjut dengan Bunda PAUD agar bisa mendampingi sampai anaknya bersekolah," kata dia.

Sebagaimana diketahui, terjadi kecelakaan beruntun di Pakis, Kabupaten Malang, pada Ahad (11/6/2023) pukul 15.10 WIB. Keterangan awal menyebutkan kecelakaan ini diakibatkan oleh as patah lalu mobil oleng hingga menabrak tiga sepeda motor.

"Namun setelah dikembangkan, tidak ada as atau ban yang bermasalah," jelas Kasatlantas Polres Malang, AKP Agnis Juwita Manurung.

Berdasarkan hasil olah TKP, sopir diduga lalai dan tidak berkonsentrasi saat mengendarai mobil tersebut. Kemudian diperparah dengan hujan deras sehingga sopir kehilangan kendali lalu oleng dan banting setir ke kanan. Tindakan ini mengakibatkan kendaraan dari lawan arah tertabrak dan empat orang dinyatakan meninggal dunia.

Dari keempat korban meninggal dunia tersebut, terdapat Slamet Riyadi bersama istrinya, Khoirul Ummah, dan anaknya yang belum genap berusia satu tahun berinisial MSH. Mereka dinyatakan meninggal dunia di tempat dalam kecelakaan itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika