Kamis 15 Jun 2023 07:35 WIB

Perang Psikologis, Pasukan Khusus Chechnya Dijadikan Alat Ciptakan Ketakutan

Rusia kini menjadikan perang psikologis sebagai elemen sentral dari strateginya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pengumuman masuknya prajurit Chechnya adalah bagian dari upaya Rusia untuk menggoyahkan musuh dan menciptakan ketakutan
Foto: EPA-EFE/SERGEY SHESTAK
Pengumuman masuknya prajurit Chechnya adalah bagian dari upaya Rusia untuk menggoyahkan musuh dan menciptakan ketakutan

REPUBLIKA.CO.ID, GROZNY -- Dalam sebuah artikel yang diterbitkan The Conversation, banyak analis percaya bahwa strategi militer Rusia tidak berhasil dalam dua minggu pertama perang di Ukraina. Perlawanan Ukraina ditambah dengan kesulitan pasokan persenjataan Rusia, serta koordinasi yang buruk dari berbagai korps tentara dan masalah motivasi di kalangan wajib militer dan tentara profesional, telah memperlambat gerak maju pasukan Rusia.  

Menghadapi kesulitan militer dan logistik ini, Rusia kini menjadikan perang psikologis sebagai elemen sentral dari strateginya. Pengumuman masuknya prajurit Chechnya yang dipimpin Ramzan Kadyrov ke dalam perang dan propaganda yang melingkupinya adalah bagian dari upaya Rusia untuk menggoyahkan musuh.

Baca Juga

Kadyrov memimpin puluhan ribu pejuang yang dikenal sebagai Kadyrovtsy.  Tidak ada entitas federasi lain di Federasi Rusia yang memiliki angkatan bersenjata sebesar ini. Pasukan Kadyrovtsy adalah anggota Garda Nasional Rusia. Mereka tetap berada di bawah satu-satunya komando Kadyrov, yang juga menyandang gelar mayor jenderal.

Pasukan Kadyrovtsy adalah spesialis dalam mengawasi kota-kota yang ditaklukkan.  Mereka dikenal karena kekejaman yang mereka lakukan di Chechnya dan di Donbass pada tahun 2014. Beberapa pasukan Kadyrovtsy juga ditempatkan di Suriah.