Kamis 15 Jun 2023 09:04 WIB

Warga Paris Diminta Hidup Berdampingan dengan Tikus

Pemerintah Prancis perangi prasangka agar warga Paris hidup lebih baik bersama tikus

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Orang-orang lewat di samping tong sampah yang penuh dengan sampah di Paris, Prancis. Warga Paris diminta hidup berdampingan dengan tikus
Foto: EPA-EFE/Mohammed Badra
Orang-orang lewat di samping tong sampah yang penuh dengan sampah di Paris, Prancis. Warga Paris diminta hidup berdampingan dengan tikus

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, membentuk sebuah komite untuk mempelajari, apakah tikus dan manusia dapat hidup berdampingan. Hewan pengerat ini menjadi salah satu masalah besar di Paris.

Wakil Wali Kota Paris, Anne Souyris, yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, mengumumkan langkah tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Kepala Arondisemen ke-17 Paris dan anggota partai Republik kanan-tengah, Geoffroy Boulard. Boulard telah meminta Pemerintah Kota Paris untuk menyusun rencana yang lebih ambisius melawan perkembangbiakan tikus di ruang publik.

Baca Juga

Boulard sebelumnya mengkritik Hidalgo, karena tidak berupaya keras untuk menghilangkan tikus dari Paris. Termasuk selama aksi protes pada awal tahun ini yang menyebabkan penumpukan sampah di seluruh kota.

"Kehadiran tikus berbahaya bagi kualitas hidup warga Paris," kata Boulard, dilaporkan CNN, Sabtu (10/6/2023).

Boulard mengatakan, dia mengajukan pertanyaannya setelah menemukan studi yang sedang berlangsung, yang diberi nama Project Armageddon. Misi proyek ini adalah membantu kota dalam mengelola populasi tikus. Salah satu tujuan proyek ini adalah memerangi prasangka terhadap tikus untuk membantu warga Paris hidup lebih baik bersama mereka. Studi ini dibiayai oleh Pemerintah Prancis.

Souyris menjelaskan, yang sedang dipelajari adalah sejauh mana manusia dan tikus dapat hidup bersama dengan cara yang paling efisien, dan pada saat yang sama memastikan hal itu tidak tertahankan bagi warga Paris. Souyris mengatakan, studi tentang tikus yang dibahas bukanlah tikus hitam yang membawa wabah melainkan jenis tikus lain yang membawa penyakit seperti leptospirosis, penyakit bakteri.

Dia juga menyoroti beberapa tindakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Paris sebagai bagian dari rencana anti tikus pada 2017. Termasuk berinvestasi dalam menyediakan ribuan tong sampah baru agar membuat tikus kembali ke habitat mereka di bawah tanah.

Souyris mengatakan, tikus Paris tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan. Dia meminta Dewan Tinggi Prancis untuk Kesehatan Masyarakat mempertimbangkan perdebatan tersebut.

“Kami membutuhkan saran ilmiah, bukan siaran pers politik,” kata Souyris.

Kelompok hak binatang Paris Animaux Zoopolis (PAZ) menyambut baik langkah Pemerintah Kota Paris itu. "Ketika kita berbicara tentang kohabitasi damai dengan tikus, kami tidak bermaksud tinggal bersama mereka di rumah dan apartemen kami, tetapi memastikan bahwa hewan-hewan ini tidak menderita dan kami tidak diganggu. Sekali lagi, tujuan ini sangat masuk akal," ujar pernyataan kelompok tersebut.

Tikus di Paris adalah fakta dari kehidupan sehari-hari....

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement