REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Anggota parlemen Jerman telah menyetujui pembelian sistem pertahanan udara canggih Arrow-3 buatan Israel. Biaya untuk pembelian Arrow 3 ditaksir akan mencapai 4 miliar euro.
Komite anggaran Bundestag (parlemen Jerman) telah menyetujui pembayaran uang muka untuk pembelian Arrow-3 sebesar 560 juta euro pada Rabu (14/6/2023). Menurut dokumen Kementerian Keuangan Jerman, pembelian Arrow-3 diperkirakan menelan biaya hingga 3,99 miliar euro.
Anggaran pembelian Arrow-3 akan diambil dari dana sebesar 100 miliar euro yang telah disiapkan dan disahkan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memperkuat pertahanan negara tersebut pasca agresi Rusia ke Ukraina. Uang muka sebesar 560 juta euro yang sudah disetujui Bundestag dimaksudkan untuk menyiapkan manufaktur dan produksi di Israel.
Jika kesepakatan berjalan sesuai rencana, kontrak akan ditandatangani pada akhir 2023. Berlin mengharapkan sistem Arrow-3 akan dikirimkan pada kuartal terakhir 2025. Menurut Israel Aerospace Industry, sistem Arrow-3 mampu mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari jarak hingga 2.400 kilometer.
Sistem Arrow-3 pertama kali digunakan di pangkalan angkatan udara Israel pada 2017. Sejak itu, Arrow-3 telah digunakan untuk melindungi Israel dari serangan Iran dan Suriah.
Pada Rabu lalu, komite anggaran Bundestag juga menyetujui dana sebesar 950 juta euro untuk pembelian enam sistem pertahanan udara IRIS-T-SLM buatan dalam negeri. “Dengan pembelian IRIS-T SLM Jerman dan akuisisi Israel Arrow, kami mendorong maju dua proyek besar dari aset khusus Bundeswehr yang akan membantu membangun payung pelindung di Jerman,” ujar Karsten Klein, anggota Bundestag dari partai Free Democratic Party, dikutip laman Politico.
Pemerintah Jerman telah memimpin dorongan untuk meningkatkan sistem pertahanan udara NATO di Eropa. Inisiatif itu muncul setelah Rusia melancarkan serangan rudal tanpa henti ke Ukraina. Berlin mendesak sekutu membeli sistem pencegahan bersama. Saat ini belasan negara Eropa sudah menandatangani inisiatif European Sky Shield.