Kamis 15 Jun 2023 11:57 WIB

KPK Bantah Pengusutan Kasus Dugaan Korupsi di Kementan Terkait Kepentingan Politik

KPK sadar akan menuai tudingan lantaran momen pemilu atau menjelang tahun politik.

Rep: Flori Sidebang, Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menegaskan pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementan tak terkait dengan politik. (ilustrasi)
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menegaskan pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementan tak terkait dengan politik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan). Pengusutan ini dipastikan tak terkait dengan kepentingan politik.

"Dari awal kamipun sangat sadar, semua yang dikerjakan KPK saat ini akan selalu dikaitkan dengan politik, tapi kami tak akan terpengaruh," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Ali mengatakan, pihaknya juga menyadari, tudingan serupa akan semakin kencang terdengar lantaran momen menjelang Pemilu tahun depan. "Bisa dimaklumi karena memang sudah masuk menjelang tahun politik 2024," ujar dia.

Meski demikian, Ali mengingatkan, agar masyarakat tak menuding kinerja KPK berkaitan dengan politik. Sebab, ia menyebut, tuduhan itu hanyalah asumsi yang tak dapat dibuktikan kebenarannya.

"Kamipun harus ingatkan, setop narasi berbasis asumsi tersebut. Sudah banyak contoh perkara yang selalu dinarasikan kriminalisasi dan politis. Namun, itu semua tidak terbukti, hanya asumsi pihak-pihak tertentu yang berkepentingan atas perkara dimaksud," tegas Ali.

Sebelumnya, Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana mengaku mendapatkan informasi yang menuding bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menarget pihak yang bertentangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini Denny sampaikan ketika KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

"Pagi tadi saya kembali mendapatkan informasi penting. Kali ini soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi. Seorang Menteri dengan inisial S*L," kata Denny dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Denny menyebut, KPK menjadi alat untuk mengganggu Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Diketahui, Syahrul Limpo merupakan salah satu kader Partai NasDem, partai yang mengusung Anies sebagai capres.

KPK memang sedang menyelidiki dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan). Sejumlah pihak pun telah dimintai keterangan mengenai kasus tersebut.

Namun, KPK belum membeberkan konstruksi kasus tersebut lantaran masih dalam proses penyelidikan. Tingkat kerahasiaanya berbeda dengan tahap penyidikan.

Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo diduga terseret dalam kasus dugaan korupsi itu. Disebutkan, penyelidikan dilakukan sudah berlangsung sejak Januari 2023.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dia bersama dua anak buahnya diduga terlibat penyalahgunaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara dan dugaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian Tahun 2019-2023.

Ketika berada di Kabupaten Solok pada Rabu (14/6/2023), Mentan Syahrul tidak mau banyak berkomentar soal kasus di kementeriannya. 

"Oh, saya enggak ngerti itu," kata Syahrul saat menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok, Sumatra Barat. 

Syahrul tetap bungkam saat dicecar pertanyaan mengenai kasus yang sedang ditangani KPK tersebut. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan lokasi. 

 

 

photo
Pertumbuhan pertanian RI terus meningkat, begitu pula dengan jumlah pekerja di sektor pertanian. - (Tim Infografis)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement