REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Idul Adha 1444 H bersama para pimpinan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Rapat yang dilaksanakan secara daring, Rabu (14/6/2023), bertujuan untuk mensosialisasikan strategi pengumpulan, standar publikasi, manajemen program serta pelaporan kurban tahun ini.
Rakernis juga dimaksudkan untuk memperkuat koordinasi antara BAZNAS Pusat dengan BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pelayanan ibadah kurban pada hari Raya Idul Adha 1444 H yang bertema 'Kurban Berkah BAZNAS'. Deputi I Bidang Pengumpulan BAZNAS RI M Arifin Purwakananta mendorong agar BAZNAS Provinsi maupun BAZNAS Kabupaten/Kota turut mengkampanyekan pelayanan ibadah kurban melalui BAZNAS di wilayahnya masing-masing.
"BAZNAS RI telah membentuk dan menunjuk panitia pengelolaan kurban 1444 H dengan tema Kurban Berkah BAZNAS, maka kami pun mendorong BAZNAS Provinsi, dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk ikut mensyiarkan pelayanan ibadah kurban ini di wilayah masing-masing," kata Arifin, dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).
Menurut Arifin, selain mengelola dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) sesuai amanat Undang-Undang No 23 Tahun 2011 BAZNAS juga memiliki kewenangan mengelola dana sosial keagamaan lainnya atau disebut dengan DSKL. "DSKL ini ada fidyah, kifarat dan tentu saja kurban, semuanya ini merupakan dana sosial yang didorong oleh syariat Islam, termasuk juga dam atau denda para jemaah haji," jelasnya.
Arifin menyampaikan, berkurban melalui BAZNAS selain sebagai pelaksanaan syariat juga sebagai sarana pemberdayaan, dalam hal ini pemberdayaan para peternak sapi, kambing atau domba terutama yang ada di desa-desa. Berkurban melalui BAZNAS, juga sebagai sarana distribusi nutrisi kepada masyarakat.
"Kurban sebagai sarana memberikan makanan yang baik dan bergizi kepada masyarakat karena kita masih ada isu stunting," ujarnya.
Selanjutnya, kurban melalui BAZNAS juga tidak semata selesai sebagai ibadah pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik tapi akan membawa syiar dakwah yang lebih besar. "Hal-hal ini, pemberdayaan, kesehatan, syiar dakwah, ditambah isu peduli lingkungan seperti tidak menggunakan kantong plastik yang mencemari lingkungan, harus muncul bersama-sama dalam program Kurban BAZNAS. Di luar itu kita tentu tetap menjalankan Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI," ungkap Arifin.
Menutup sambutannya, Arifin berharap semua BAZNAS Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota memiliki target masing-masing, dan dapat mencapai target untuk menjalankan amanat pelayanan kurban yang baik sehingga memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing. Untuk tahun ini, BAZNAS Pusat memiliki target pengumpulan hewan kurban sebanyak 10.000 setara domba/kambing.
Rakernis dihadiri oleh 245 peserta dari 149 BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan pembicara Kepala Divisi Promosi Budi Margono, Kepala Bagian Pelaporan Nasional Sugianto, Direktur Penguatan Pendistribusian dan Pendayagunaan Nasional Agus Siswanto serta Direktur Penguatan Pengumpulan Nasional Fitriansyah Agus Setiawan.