Kamis 15 Jun 2023 13:48 WIB

Kedudukan Sholat dalam Islam dan Wasiat Terakhir Nabi Muhammad

Nabi Muhammad ingatkan tentang pentingnya sholat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Kedudukan Sholat dalam Islam dan Wasiat Terakhir Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi sholat / sujud
Foto: Dok Republika
Kedudukan Sholat dalam Islam dan Wasiat Terakhir Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi sholat / sujud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian Muslim mungkin masih ada yang menganggap enteng ibadah sholat wajib. Sehingga mengabaikan ibadah tersebut dan mencari pembenaran bahwa dirinya bukanlah Muslim yang taat.

Terlepas dari hal tersebut, sebaiknya penting untuk kembali ke asal, tentang kedudukan sholat dalam Islam. Tentu setiap Muslim perlu menyadari dan memahami bagaimana kedudukan sholat dalam Islam.

Baca Juga

Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

بُني الإسلامُ على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، والحج، وصوم رمضان

"Islam dibangun di atas lima dasar: (1) persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, (2) menegakkan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) haji (ke Baitullah) dan (5) puasa di bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut, dapat diketahui bahwa sholat termasuk salah satu rukun Islam. Dan sholat adalah rukun Islam kedua setelah kalimat syahadat.

Karena itu, di Hari Kiamat kelak, sholat adalah hal pertama yang ditanyakan kepada seorang hamba. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Qurt, bahwa Nabi SAW bersabda:

أول ما يُحاسَب به العبدُ يومَ القيامةِ الصلاةُ، فإنْ صلحتْ، صلح سائرُ عمله، وإن فسَدَتْ، فَسَدَ سائِرُ عمله

"Hal pertama yang dihisab (dihitung) pada diri seorang hamba di Hari Kiamat adalah sholat. Kalau sholatnya baik, maka seluruh amalannya juga baik. Kalau sholatnya rusak, maka rusak pula semua amalannya." (HR Ath-Thabrani)

Sholat adalah pembeda antara seorang Muslim dan seorang kafir. Allah SWT berfirman, "Dan jika mereka bertobat, melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS At Taubah ayat 11)

Diriwayatkan dari Jabir RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن جابر رضي الله عنه؛ أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((بيْن الرجلِ وبيْن الشِّرْكِ والكفرِ تَرْكُ الصلاةِ))

"Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat." (HR. Muslim)

Bahkan, dalam wasiat terakhir saat berhadapan dengan maut, Nabi Muhammad SAW mengingatkan sholat kepada umatnya sampai berulang-ulang, sebagaimana hadits Ummu Salamah RA berikut ini:

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ حَتَّى جَعَلَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَجْلِجُهَا فِي صَدْرِهِ وَمَا يَفِيصُ بِهَا لِسَانُهُ

Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, dia berkata: "Wasiat terakhir Rasulullah SAW adalah 'Jagalah sholat, jagalah sholat, dan apa yang ada di tangan kananmu (budak atau harta benda).' Nabi SAW sampai mengulang-ulangnya di dalam dada, tetapi lisan beliau tidak mampu menyampaikannya secara jelas." (HR Ahmad)

Sumber:

https://www.alukah.net/sharia/0/9457/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9-%D9%88%D9%85%D9%83%D8%A7%D9%86%D8%AA%D9%87%D8%A7-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85/

photo
Infografis Tiga Kondisi Doa - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement