Kamis 15 Jun 2023 14:10 WIB

Memilih Teman dan Panutan Haruslah Karena Allah SWT

Islam mengajarkan adab dalam berteman.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Memilih Teman dan Panutan Haruslah Karena Allah SWT. Foto: Ilustrasi Salam-Salaman
Foto: Foto : MgRol_92
Memilih Teman dan Panutan Haruslah Karena Allah SWT. Foto: Ilustrasi Salam-Salaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergaul dan berteman dalam kehidupan sehari-hari nyatanya dalam Islam pun diatur. Dalam memilih teman atau panutan sudah seharusnya sesuai syariat terutama karena Allah SWT.

Mengutip buku Bergaul ala Penghuni Surga karya Imam Al Ghazali menjelaskan bergaul karena Allah dan bersaudara karena agama-Nya adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah yang paling utama. Bergaul juga merupakan hasil dari rasa taat kepada Allah yang paling Indah dari segi berlakunya adat kebiasaan.

Baca Juga

Dalam bergaul hendaknya memiliki banyak syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang berusaha untuk saling cinta kasih karena Allah SWT. Rasulullah bersabda dalam memberi motivasi untuk bersaudara karena Allah Subhanahu wa Ta'ala;

مَنْ أَحَا أَحَا فِي اللَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ دَرَجَةً فِي الْجَنَّةِ لَا يَنَالُهَا بِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ

"Barang siapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, maka Allah akan meninggikan derajat orang itu di surga yang mana derajat tersebut tidak bisa diperoleh dengan amal perbuatannya.""Abu Idris al-Khaulanly berkata kepada Mu'adz: Sungguh aku mencintaimu karena Allah, lalu Mu'adz berkata kepadanya; Aku sangat bahagia, aku sangat bahagia!! Sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi bersabda;

"Di hari kiamat nanti ada sekelompok manusia yang ditempatkan di kursi-kursi yang berada di sekeliling Arsy, kursi-kursi tersebut memiliki mimbar dari cahaya. Di dalam kelompok manusia itu terdapat sebuah kaum yang wajah mereka bersinar bagaikan bulan purnama. Orang-orang meminta tolong, namun mereka tidak, orang-orang merasa takut, namun mereka tidak merasa takut sedikitpun. Mereka itu adalah para kekasih Allah yang tidak ada rasa takut pada dirinya, mereka juga tidak pernah bersedih hati."

Lalu ditanyakan kepada Rasulullah; Siapakah mereka, wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang saling cinta karena Allah dan saling duduk bersama karena Allah."

Abu Hurairah meriwayatkan hadits di atas, dalam hal ini ia berkata; Sesungguhnya di sekeliling 'Arsy terdapat beberapa mimbar yang terbuat dari cahaya, di atas mimbar itu terdapat sebuah kaum yang pakaian mereka terbuat dari cahaya dan wajah mereka bersinar. Mereka itu bukan para Nabi dan juga bukan para syuhada', para Nabi dan para syuhada' menginginkan kedudukan seperti mereka. Lalu Abu Hurairah berkata; Wahai Rasulullah, sebutkan sifat mereka kepada kami, lalu Rasulullah bersabda; Mereka adalah orang-orang yang saling cinta karena Allah, selalu duduk bersama (membahas perihal Agama) karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.

Nabi bersabda; "Tiada dua orang yang saling cinta karena Allah kecuali (di antara mereka berdua) yang paling cinta kepada Allah itulah yang paling mencintai temannya."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement