Kamis 15 Jun 2023 14:41 WIB

Vincent Ucap tak Apa-Apa Masuk Neraka, Bolehkah Anggap Ringan Siksa Neraka?

Kalimat tak apa-apa masuk neraka sebaiknya tak diucapkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ucapan tak Apa-Apa Masuk Neraka, Bolehkah Anggap Ringan Siksa Neraka?. Foto: Ilustrasi Neraka
Foto: Pixabay
Ucapan tak Apa-Apa Masuk Neraka, Bolehkah Anggap Ringan Siksa Neraka?. Foto: Ilustrasi Neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang presenter yang juga komedian, Vincent Rompies menjadi perbincangan netizen karena mengatakan bahwa tak mengapa bagi dirinya masuk neraka. Ini diucapkannya dalam sebuah program bincang-bincang di kanal YouTube Video.

"Gua udah lama ngga sholat, gua ngga taat lah, gua Islam, gua beriman tapi gua ngga segitu ta'at. Makanya orang, ah lu ngga sholat. Ya engga apa-apa iya, gua masuk neraka udah ngga apa-apa, silakan kalau mau ke surga. Tapi kan gua ada , orang juga ngga tahu kalau gua pernah sholat dan gua berusaha memperbaiki itu," kata komedian tersebut.

Baca Juga

Terlepas dari itu, boleh seorang Muslim menganggap ringan siksa neraka dan menyatakan diri bersedia masuk ke neraka?

Sejatinya hal tersebut dapat termasuk pada mengolok-olok agama dan menantang siksa akhirat. Di dalam Alquran Al Karim ada banyak ayat yang menggambarkan tentang sifat kaum-kaum terdahulu yang ingkar kepada Allah dan nabinya, mereka secara terang-terangan mengolok-olok risalah yang di bawa para nabi dan rasul dan menantang agar Allah menimpakan azab dan siksa. Mereka sama sekali tak takut dengan pedihnya azab, sehingga menantang agar diri mereka mendapat azab. Misalnya saja kaum Sodom yang menantang agar nabi Luth meminta kepada Allah untuk menurunkan azab bagi mereka.

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Artinya: Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar" (Al Ankabut ayat 29).

Pada akhirnya kaum sodom hancur lebur dengan azab yang ditimpakan Allah pada mereka. Begitu juga kaum musyrikin Quraisy yang juga suka menantang agar diturunkan azab.

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Artinya: Mereka minta agar engkau menyegerakan (datangnya) azab. Kalau bukan karena waktunya telah ditetapkan, niscaya azab datang kepada mereka. (Azab itu) benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya. (Al Ankabut ayat 53)

Kaum musyrik telah mengetahui ancaman Allah berupa azab yang akan ditimpakan kepada mereka. Akan tetapi, mereka tidak percaya akan kedatangan azab itu sehingga mereka menantang kalau benar azab itu ada.

Karena itu dilarang  mengolok-olok perkara agama serta menganggap ringan siksa Allah di neraka. Orang-orang mengolok-olok agama mendapat kecaman keras dari Allah.

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ

Artinya: Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab. Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? (Alquran surat At Taubah ayat 65).

Mengolok-olok perkara agama termasuk surga dan neraka adalah perbuatan orang ahlul kitab. Selain itu mengolok-olok azab neraka juga termasuk menantang Allah. Bahkan itu dapat berisiko membuat hilangnya iman.

Memang setiap orang tidak lepas dari melakukan dosa, termasuk lalai dalam mengerjakan kewajiban beribadah kepada Allah. Namun demikian, seorang Muslim tidak diperbolehkan untuk berputus asa dari rahmat dan maghfirah Allah. Sebesar apapun dosa dan kesalahan yang diperbuat, Rahmat dan maghfirah Allah jauh lebih luas bagi seorang hamba yang mau bertobat dan menggantinya dengan melakukan banyak amal kebajikan.

Sedangkan pernyataan merelakan diri sendiri masuk ke dalam neraka karena dosa-dosa yang pernah dilakukan dapat menjadi tanda seseorang berputus asa terhadap rahmat dan maghfirah Allah.

Wallahu'alam

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement