Kamis 15 Jun 2023 15:53 WIB

Dapat Perlawanan di AS dan Kanada, MUI: LGBT Akhirnya Ditentang

Bendera LGBT pun mulai dirobek oleh sebagian masyarakat di sana.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Kota Hamtramck telah melarang pemasangan bendera LGBTQ+ di tiang bendera milik publik.
Foto: AP
Kota Hamtramck telah melarang pemasangan bendera LGBTQ+ di tiang bendera milik publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua telah banyak melayangkan protes terhadap sekolah di Amerika Serikat (AS) Kanada yang mempromosikan nilai-nilai LGBT. Persoalan LGBT ternyata juga banyak mendapatkan perlawanan di dua negara tersebut.

Bendera LGBT pun mulai dirobek oleh sebagian masyarakat di sana. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ahmad Zubaidi menegaskan pada akhirnya LGBT akan ditentang di mana-mana.

Baca Juga

“LGBT pada akhirnya akan ditentang di mana pun karena jelas-jelas bertentangan dengan keberlangsungan umat manusia,” ujar Kiai Zubaidi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/6/2023).

Namun, menurut dia, masih ada bangsa-bangsa yang menerima LGBT sebagaimana manusia pada umumnya. Karena mereka belum merasakan dampak negatifnya, baik dari segi keturunan ke depan maupun kerusakan moral akibat hubungan seksual yang tidak semestinya.

Jika sudah merasakan dampak negatifnya, menurut Kiai Zubaidi, maka bangsa-bangsa itu pun akan menentang keras LGBT. “Kalau mau jujur, pada bangsa yang liberal sekalipun, mereka tidak ingin ada anggota keluarganya yang LGBT, apalagi pada anak-anak mereka,” ucap Kiai Zubaidi.

Hanya saja, proses sampai mereka menyadari LGBT inilah yang perlu dikhawatirkan. Karena, menurut dia, mereka baru akan merasakan dampak negatifnya setelah dalam waktu yang lama.

Dia mengatakan, Indonesia sebagai negara yang menolak LGBT juga bisa menerima dampaknya jika bangsa-bangsa itu terus mempromosikan LGBT. “Sepertinya kita di negara yang mayoritas menolak LGBT pun turut terkena dampaknya,” kata Kiai Zubaidi.

Dia menambahkan LGBT sudah jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Kendati demikian, menurut dia, orang-orang yang sudah terpengaruh dengan LGBT tidak boleh dikucilkan, tapi harus didorong agar kembali ke jalan yang lurus.

“Kalau dalam perspektif Islam sudah sangat jelas perilaku LGBT itu bertentangan dengan Islam. Namun demikian, kalau ada orang LGBT kita tidak boleh malah mengucilkan, tetapi sebaliknya kita harus dorong membantu mereka kembali kepada jalan yang benar,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement