REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Para petani di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diminta mengantisipasi potensi dampak fenomena El Nino saat musim kemarau. Petani diminta menyesuaikan pola tanam dan mengatur penggunaan air.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengatakan, El Nino dapat meningkatkan intensitas musim kemarau. Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan lahan pertanian mengalami kekeringan. Namun, petani diminta melakukan antisipasi.
“(Yang berpotensi kekeringan) Kemungkinan wilayah selatan karena di sana biasa kekeringan,” kata Nuraedidin, Kamis (15/6/2023).
Nuraedidin mengaku telah menginstruksikan para penyuluh untuk memberikan sosialisasi teknis kepada para petani di Kabupaten Tasikmalaya dalam upaya mengantisipasi dampak kemarau. Hal itu diharapkan dapat mencegah terjadinya gagal panen.
“Kita harus hemat air. Pola tanam juga harus dilakukan sedemikian rupa,” kata Nuraedidin.
Mengantisipasi gagal panen akibat bencana, seperti kekeringan, Nuraedidin mengimbau petani mengikuti program asuransi. Menurut dia, pihaknya memfasilitasi asuransi bagi petani ini. “Jadi, ketika gagal panen, ada ganti rugi,” ujarnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Yanti Zakiah sebelumnya mengimbau petani tidak memaksakan diri menanam padi saat musim kemarau dan kekurangan pasokan air.
Petani bisa menggantinya dengan tanaman lain. “Petani jangan memaksakan diri menanam padi jika air irigasi mulai berkurang. Jadi, bisa diganti dengan umbi dan kacang-kacangan,” kata dia, dalam keterangan pers, Rabu (14/6/2023).