Kamis 15 Jun 2023 18:58 WIB

Hotel di Mandalika Mulai Penuh Disewa untuk MotoGP 2023

Rata-rata yang menyewa hotel berasal dari kru, pembalap, dan penyelenggara MotoGP

Seorang tamu berada di teras kamar Hotel Kila Senggigi Beach di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/9/2021). Menurut data Senggigi Hotel Association (SHA) tingkat pesanan kamar hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat mulai meningkat menjelang pelaksanaan World Superbike (WSBK) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika pada bulan November mendatang yang saat ini okupansi hotel di kawasan Senggigi rata-rata berada di angka 30 persen.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang tamu berada di teras kamar Hotel Kila Senggigi Beach di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/9/2021). Menurut data Senggigi Hotel Association (SHA) tingkat pesanan kamar hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat mulai meningkat menjelang pelaksanaan World Superbike (WSBK) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika pada bulan November mendatang yang saat ini okupansi hotel di kawasan Senggigi rata-rata berada di angka 30 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Sejumlah hotel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mulai penuh disewa pada ajang MotoGP 2023 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Rata-rata kamar hotel sudah penuh saat ini dan para tamu yang menginap minimal tiga malam hingga satu pekan saat MotoGP," kata Sekretaris Mandalika Hotel Asosiation (MHA) Lombok Tengah Rata Wijaya, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan hampir semua kamar hotel di wilayah Mandalika sudah terisi penuh. Bahkan pembayaran juga sudah dilakukan pelunasan oleh yang menyewa hotel.

"Rata-rata yang menyewa hotel ini berasal dari kru, pembalap, dan pihak penyelenggara ajang MotoGP ini," katanya.

Untuk harga rata-rata, para pengelola hotel sudah menaikkan dua hingga tiga kali lipat dari harga normalnya. Namun baginya, itu sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) NTB yang membolehkan kenaikan tarif hotel saat MotoGP berlangsung dan kenaikan tidak dilakukan secara signifikan.

"Harga kamar per malam itu naik dua sampai tiga kali lipat, tapi yang memesan hotel saat ini sudah bayar penuh," katanya.

Selain dari kru dan pembalap, ada juga para pejabat pemerintah pusat dari BUMN dan lainnya yang sudah pesan hotel di Mandalika. "Kami juga mencari alternatif untuk mengatasi kekurangan kamar hotel saat MotoGP 2023," katanya.

Tidak menutup kemungkinan ada satu dua kamar homestay atau vila yang masih kosong serta keberadaan sarana hunian pariwisata (sarhunta). Hal ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh para penonton saat ajang MotoGP berlangsung.

"Tapi yang di sekitar sirkuit atau wilayah KEK Mandalika memang semua sudah penuh. Bisa saja di luar kawasan masih tersedia satu atau dua kamar," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah kamar hotel yang masuk dalam MHA setidaknya mencapai 2.000 kamar dan ini semua sudah penuh. Ada juga sekitar 1.600 kamar yang tersebar di berbagai wilayah di Lombok Tengah juga sebagian besar sudah terisi.

"Kalau di kawasan Mandalika kami prioritaskan untuk kru dan pembalap serta tamu penting," katanya.

Rata memastikan untuk tahun ini penataan untuk penyewaan hotel juga sudah tertata dengan baik. Artinya para penonton yang akan menyewa kamar hotel juga sudah mulai jeli dalam menghindari broker kamar hotel ini.

"Karena berbagai kejadian sebelumnya kami jadikan pengalaman, makanya saat ini penataan sudah berjalan dengan baik untuk akomodasi saat ajang MotoGP ini," kata Rata.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement