REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengunjungi pembangkit listrik tenaga atom terbesar Eropa di Ukraina selatan pada Kamis (15/6/2023). Kunjungan tersebut diumumkan oleh perusahaan energi nuklir nasional Ukraina Energoatom dalam sebuah postingan Telegram.
Grossi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada Selasa (13/6/2023). Pertemuan ini membahas kekhawatiran tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu telah berulang kali menyatakan kekhawatiran tentang fasilitas yang merupakan salah satu dari 10 terbesar di dunia. Badan tersebut memiliki pejabat yang ditempatkan di pabrik yang masih dijalankan oleh stafnya di Ukraina.
Fasilitas tersebut telah berulang kali terjebak dalam baku tembak sejak Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada Februari 2022 dan merebut fasilitas tersebut tidak lama kemudian. Pekan lalu, penghancuran bendungan Kakhovka di wilayah Kherson yang sebagian diduduki Rusia menambah kekhawatiran baru. Bendungan ini membantu menyimpan air di reservoir yang mendinginkan reaktor pabrik.
Keenam reaktor pabrik telah dimatikan selama berbulan-bulan. Namun fasilitas itu masih membutuhkan tenaga dan staf yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan sistem pendingin penting dan fitur keselamatan lainnya.
Ukraina baru-baru ini menyatakan harapan untuk menempatkan reaktor terakhir yang berfungsi dalam keadaan dingin. Proses tersebut memasukkan batang kendali ke dalam teras reaktor untuk menghentikan reaksi fisi nuklir dan pembangkitan panas dan tekanan.