REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membuat terobosan baru dalam penyaluran pupuk bersubsidi dengan pemanfaatan digitalisasi. Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan inovasi ini akan mengintegrasikan sistem aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia dengan aplikasi Kementerian Pertanian (Kementan), Tebus Pupuk Bersubsidi (T-Pubers).
"Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo terkait subsidi langsung pupuk (SLP), jadi sistem digitalisasi akan diterapkan," ujar Gusrizal kepada Republika di Gedung Phonska, Jakarta, Kamis (16/6/2023).
Dalam sistem tersebut, Gusrizal mengatakan Pupuk Indonesia akan menyiapkan stok pupuk, sementara Kementan bertanggung jawab terhadap alokasi penyaluran pupuk bersubsidi. Gusrizal mengatakan sistem baru ini akan menjalani uji coba pada akhir Juni ini. Lima provinsi akan menjadi proyek percontohan seperti Provinsi Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan untuk tahap pertama, kemudian Jawa Timur dan Sumatera Utara di tahap berikutnya.
"Ini revolutif sekali. Nanti itu arahannya SLP atau BLP (Bantuan Langsung Pupuk)," ucap Guarizal.