REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyandan membahas peningkatan hubungan bilateral.
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur pada Kamis (15/6/2023) itu membahas tentang upaya untuk mengintensifkan hubungan bilateral Malaysia-UAE.
Menurut PM Anwar, kedua pihak sempat bertukar pendapat terkait isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama. Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir dan delegasi UAE juga mengikuti pertemuan bilateral tersebut.
Sebelumnya, Menlu Malaysia dan UAE telah bertemu dan membahas berbagai isu kerja sama bilateral setelah status hubungan kedua negara ditingkatkan menjadi kemitraan strategis pada 22 September 2022.
Kedua menlu juga setuju untuk memulai Pertemuan Komite Kerja Bersama (JCC) antara Malaysia dan UAE sebagai platform untuk memperkokoh upaya yang sedang berjalan untuk meningkatkan hubungan ke tingkat lebih tinggi, termasuk dalam hal mengeksplorasi potensibidang-bidang kerja sama baru.
Menlu UAE melakukan kunjungan resmi selama dua hari di Malaysia sejak Rabu (14/6) hingga Kamis (15/6/2023). Kunjungan tersebut menindaklanjuti lawatan khusus Putera Mahkota Abu Dhabi dan Pengurus Ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Malaysia pada Mei lalu.
UAE merupakan mitra dagang kedua terbesar Malaysia dan menjadi destinasi ekspor kedua terbesar bagi Malaysia di kawasan Asia Barat.
Pada 2022, nilai perdagangan bilateral Malaysia dengan UAE meningkat sebanyak 73,5 persen dari RM22,33 miliar (sekitar Rp72,06 triliun) menjadi RM38,73 miliar (sekitar Rp124,98 triliun) dibanding tahun sebelumnya.