Jumat 16 Jun 2023 09:34 WIB

Jihad Islam Klaim Telah Mengidentifikasi Kelemahan Israel

Sekjen Jihad Islam mengkalim tahu bagaimana melawan Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhalah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.
Foto: AP
Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhalah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhalah, mengatakan mereka telah mengidentifikasi kelemahan Israel. Dia mengklaim, Jihad Islam telah mengetahui cara untuk melawan Israel.

"Kami tahu bagaimana melawannya," ujar Al-Nakhalah, dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Al-Nakhalah membuat komentar tersebut selama kunjungan ke Teheran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Al-Nakhalah menyampaikan apresiasi atas dukungan Iran terhadap Jihad Islam. Dalam pertemuan itu, Khamenei mengucapkan selamat kepada Jihad Islam atas pertempuran terbaru di Gaza.

"Kondisi entitas Zionis telah berubah dibandingkan dengan 70 tahun lalu. Para pemimpin Zionis benar untuk khawatir tentang ketakutan bahwa entitas Zionis mungkin tidak mencapai tahun ke-80," ujar Khamenei.

Delegasi besar dari pimpinan Jihad Islam ikut serta dalam kunjungan ke Teheran. Mereka  bertemu dengan pejabat Iran lainnya sebagai bagian dari komunikasi reguler di antara anggota Poros Perlawanan.

Pada Mei lalu, pasukan Israel melancarkan serangan ke Gaza yang menewaskan empat pemimpin Jihad Islam dan warga sipil lainnya. Serangan ini memicu peningkatan eskalasi di Gaza.

Kekerasan terbaru meletus pada Selasa (9/5/2023) ketika serangan udara Israel menewaskan tiga komandan senior Jihad Islam.  Israel mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan atas ledakan besar tembakan roket minggu sebelumnya. Israel mengatakan, serangannya difokuskan pada target Jihad Islam. Namun penduduk di Gaza mengatakan rumah orang yang tidak terlibat dalam pertempuran juga telah diserang.

Sedikitnya 10 warga sipil, termasuk wanita, dan anak kecil tewas dalam serangan awal tersebut. Selama beberapa hari terakhir, Israel telah melakukan lebih banyak serangan udara. Israel juga membunuh komandan senior Jihad Islam dan menghancurkan pusat komando dan tempat peluncuran roket mereka.  Tapi serangan udara tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan tembakan roket.

Israel melaporkan lebih dari 1.200 peluncuran selama pertempuran, dengan beberapa roket mencapai sejauh wilayah Tel Aviv dan Yerusalem.  Israel mengatakan, sekitar seperempat dari roket salah sasaran dan mendarat di Gaza, sementara sebagian besar sisanya dicegat atau mendarat di area terbuka.  Tetapi seorang wanita berusia 80 tahun dan seorang buruh Palestina yang bekerja di Israel tewas oleh tembakan roket.

Jihad Islam dan Israel mencapai gencatan senjata....

sumber : Reuters / AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement