Jumat 16 Jun 2023 12:53 WIB

Proposal Perdamaian Negara-Negara Afrika Untungkan Vladimir Putin

Sejumlah negara mengajukan proposal perdamaian Ukraina-Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Prajurit Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Kherson, Ukraina selatan, Rabu, 23 November 2022. ilustrasi
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Prajurit Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Kherson, Ukraina selatan, Rabu, 23 November 2022. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Beberapa pemimpin negara-negara Afrika akan melaksanakan misi perdamaian untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Presiden Senegal Macky Sall dan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa memimpin delegasi yang di dalamnya termasuk pemimpin dari Zambia, Komoro, dan perdana menteri Mesir. Mereka diagendakan mengunjungi Kiev, Ukraina, pada Jumat (16/6/2023). Keesokan harinya, mereka bakal bertolak ke St Petersburg, Rusia.

Dalam kunjungannya, delegasi para pemimpin Afrika itu akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka telah menyiapkan proposal dan kerangka kerja yang dimaksudkan atau diharapkan dapat menengahi konflik Moskow dengan Kiev.

Baca Juga

Dokumen kerangka kerja yang belum dipublikasikan menyatakan, misi delegasi para pemimpin Afrika itu adalah mempromosikan pentingnya perdamaian. Mereka mendorong para pihak yang terlibat pertempuran menyetujui proses negosiasi yang dipimpin diplomasi. 

“Konflik, serta sanksi yang diberikan kepada Rusia oleh mitra dagang utama benua (Afrika), berdampak buruk pada ekonomi dan mata pencaharian Afrika,” demikian bunyi salah satu kalimat dalam dokumen tersebut, dikutip Reuters.