Jumat 16 Jun 2023 13:09 WIB

Niat Kaesang Dinilai Bangun Dinasti Politik Keluarga Jokowi, FX Rudy: Kan Beda KK

Gibran menegaskan tidak ada keharusan warga memilih Kaesang.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep siap maju Pilkada Depok 2024.
Foto: @erinagudono
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep siap maju Pilkada Depok 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo buka suara terkait niat Kaesang Pangarep yang ingin jadi Depok 1 serta dikaitkan dengan isu dinasti politik. 

"Gini lho, kalau politik dinasti itu masih dalam satu keluarga," kata FX Rudy, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Menurutnya, dinasti politik itu kalau Kaesang masih dalam satu kartu keluarga (KK) dengan Presiden Jokowi. Namun, ia mengungkapkan, sudah ada pemisahan KK Kaesang dengan Jokowi serta anak-anak lainnya. 

"Tau keluarga? KK itu lho, kan sekarang Bapak Presiden sendiri, tinggal Bapak (Jokowi) dan Ibu (Iriana Jokowi yang satu KK), Mas Kaesang sudah KK sendiri, Mas Wali KK sendiri, Mbak Kahiyang sudah KK sendiri," katanya.

"Saya masih punya keluarga, anak saya satu masih ada yang empat sudah keluarga sendiri. Jadi, kalau menyangkut-pautkan mas Kaesang menggunakan kaus apa dan sebagainya itu hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya," katanya menambahkan. 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan, warga tak harus memilih Kaesang Pangarep apabila tak menyukai sosok anak bungsu presiden Joko Widodo tersebut. 

Hal tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya awak media apakah tidak takut jika Kaesang maju Depok 1 disebut sebagai dinasti politik.

"Wis males jawabe, soale aku mbolan-mbaleni terus (sudah males jawabnya, soalnya sudah mengulang-ulang terus)," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (14/6/2023). 

Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mengungkapkan bahwa warga yang tak suka dengan Kaesang berhak untuk tidak memilihnya. Sebab tak ada keharusan untuk memilih Kaesang.  "Intine nek nggak seneng (intinya kalau tidak suka), nggak suka Kaesang, gak usah dipilih. Gak ada kewajiban kok untuk milih Kaesang ya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement