Jumat 16 Jun 2023 14:49 WIB

Cara Google Rayu Konsumen untuk Belanja

Ada fitur mencoba baju secara virtual agar konsumen bisa memilih dengan tepat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Google memperkenalkan dua fitur baru untuk membuat pengalaman berbelanja pakaian secara daring menjadi lebih baik/ilustrasi.
Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File
Google memperkenalkan dua fitur baru untuk membuat pengalaman berbelanja pakaian secara daring menjadi lebih baik/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Google memperkenalkan dua fitur baru untuk membuat pengalaman berbelanja pakaian secara daring menjadi lebih baik. Dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif, fitur baru itu membuat pakaian yang akan dibeli bisa dipakaikan ke sejumlah model.

Fitur mencoba baju secara virtual itu diharapkan akan membuat pembeli bisa memilih busana yang tepat. Selain itu, perusahaan juga menambahkan filter baru yang dapat membantu pengguna untuk menemukan barang yang benar-benar dicari.

Baca Juga

Dalam postingan blog-nya, Google menjelaskan mengenai fitur itu. Menurut Google, setiap orang seharusnya merasa nyaman dan yakin saat belanja baju secara daring, tanpa ada risiko busana yang dibeli tidak sesuai ketika sudah sampai ke tangan pelanggan.

"Ketika mencoba pakaian di toko, seseorang bisa tahu apakah busana itu cocok. Jika tidak, penjual akan menggantinya dengan warna, gaya, atau harga berbeda yang lebih sesuai. Seseorang seharusnya merasakan keyakinan sama saat belanja baju daring," kata Google.

Dikutip dari laman Times of India, Jumat (16/6/2023), konsumen di Amerika Serikat sekarang bisa menerapkan fitur itu saat akan membeli busana atasan perempuan lewat Google. Jenama yang diajak berkolaborasi antara lain Anthropologie, Everlane, H&M, serta LOFT.

Caranya, pengguna cukup mengeklik produk deretan jenama itu, lalu menekan tombol "Try On" di pencarian. Selanjutnya, konsumen dapat memilih sosok model yang paling sesuai dengan mereka, lantas memasangkan baju pada model yang dinilai representatif.

Google mengatakan bahwa pakaian adalah salah satu kategori belanja yang paling banyak dicari. Namun, sebagian besar pembeli daring yang ditanyai oleh Google mengaku sulit untuk mengetahui seperti apa tampilan pakaian sebelum membelinya.

Sebanyak 42 persen pembeli daring tidak merasa terwakili oleh model yang memeragakan pakaian. Sementara, 59 persen merasa tidak puas dengan barang yang mereka beli secara daring karena terlihat berbeda saat dipakai, jika dibandingkan saat memilih di laman daring.

Menurut keterangan perusahaan, alat uji coba virtual baru di Google Penelusuran akan membantu pengguna memutuskan apakah sebuah busana tepat untuk konsumen sebelum membelinya. "Try-on" virtual untuk pakaian akan menunjukkan kepada pengguna bagaimana tampilan pakaian pada berbagai model nyata.

Model AI generatif Google yang baru dapat menggambarkan dengan detail saat busana digantungkan, dilipat, dilekatkan, diregangkan, hingga membentuk kerutan. Para model di fitur itu juga disebut memeragakan pakaian dalam berbagai pose.

Perusahaan mengklaim bahwa orang-orang yang dipilih menjadi model memiliki ukuran tubuh mulai dari XXS hingga 4XL. Mereka juga mewakili beragam warna kulit (menggunakan pedoman Monk Skin Tone Scale), bentuk tubuh, etnis, dan jenis rambut.

Selain itu, Google juga telah bekerja sama dengan Shopping Graph yang diklaim sebagai kumpulan data produk dan penjual terlengkap di dunia. Google mengatakan bahwa teknologi yang diaplikasikan dapat menskalakan lebih banyak merek dan item dari waktu ke waktu.

Setelah ini, Google juga telah menjanjikan lebih banyak opsi terkait uji coba virtual pakaian, termasuk untuk busana atasan pria di akhir tahun ini. Google juga mencatat akan terus mengaplikasikan teknologi canggih seperti AI untuk membantu meningkatkan pengalaman belanja daring bagi pengguna.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement