Jumat 16 Jun 2023 14:51 WIB

Petugas Bimbingan Ibadah Pastikan Jamaah Haji Lafadzkan Niat Ihram

Petugas Bimbad memandu satu persatu jamaah lansia di setiap bus.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji lansia dan sakit di ruang tunggu Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji lansia dan sakit di ruang tunggu Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH --  Petugas bimbingan ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah memastikan jamaah haji yang miqat di Bir Ali semuanya telah niat ihram.

Baca Juga

"Seluruh petugas bimbingan ibadah memantau dan memastikan jamaah sudah niat dari Bir Ali," kata Kasi Bimbad Daker Madinah Yendra Al Hamidy kepada wartawan MCH, Jumat (16/09/2023).

Yendra melanjutkan, petugas Bimbad rutin mengawasi pergerakan jamaah di Bir Ali. Bagi jamaah yang fisiknya masih kuat diarahkan menjalankan sholat sunnah terlebih dahulu di Masjid Bir Ali, untuk selanjutnya berniat ihram.

Sementar itu bagi jamaah lanjut usia (lansia), risiko tinggi (risti), memakai kursi roda, dan disabilitas tidak ia anjurkan untuk turun ke mobil, khawatir timbul masalah terhadap kesehatannya.

"Untuk jamaah yang lansia, risti, (memakai) kursi roda, disabilitas, tidak dianjurkan turun di mobil. Petugas haji membimbing mereka niat di bus. Jika turun akan banyak musykilah (masalah-masalah)," lanjut Yendra.

Khusus untuk jamaah lansia, petugas Bimbad memandu satu persatu jamaah di setiap bus. Mereka melakukan patroli dari satu bus ke bus lain memastikan keberadaan lansia.

"Yang dilakukan petugas ialah memandu. Kita cek satu pe rsatu. Memastikan mobil mana yang ada lansianya. Kami bimbing niat ihramnya," kata dia.

 

Dijadwalkan pada hari ini, sebanyak delapan kloter dengan 3.302 jamaah akan diberangkatkan menuju Makkah. Dalam rombongan tersebut, termasuk satu kloter yakni BPN-21 dengan jumlah jamaah 277 orang yang baru saja tiba kemarin. Kloter tersebut termasuk ke dalam rombongan gelombang kedua yang transit di Madinah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement