REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci utamanya bagi jamaah dengan risiko tinggi (risti). Berdasarkan data, serangan jantung mendominasi kasus penyebab meninggalnya jamaah haji.
Serangan jantung dapat berisiko membahayakan nyawa dan bisa menyasar siapa saja. Berdasarkan informasi yang dirilis Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) Arab Saudi, berikut langkah merespons cepat gejala atau indikasi serangan jantung.
- Nyeri di dada
Semakin intens sakit di dada, seperti dada ditekan, perlu segera laporkan kepada orang terdekat dan petugas kesehatan.
- Sesak napas
Biasanya disertai jantung berdebar dan tubuh lemas.
- Terasa sakit di ulu hati
Indikasi sakit di bagian ini potensi terbesar adalah jantung, dapat juga maag akibat pola makan terganggu.
- Keringat dingin
Respons tubuh akibat suatu rasa sakit yang hebat, yaitu keringat dingin, penyebabnya serangan jantung, gula darah yang rendah (hipoglikemia) dan atau infeksi organ tubuh (paru atau ginjal).
- Pusing atau kepala sakit.
Dampak sakit ini yaitu keseimbangan berjalan terganggu hingga jatuh (pingsan).
- Batuk tidak teratur dan berlendir
Waspada jika batuk terus menerus disertai lendir putih atau merah indikasi darah bocor dari jantung kembali ke paru-paru.
- Kesemutan dan nyeri lengan kiri
Hal ini terjadi akibat menjalar dari nyeri dada ke lengan. Maka dari itu, tak menunda untuk diperiksakan gejala serangan jantung.
Mengingat suhu Arab Saudi begitu panas, jamaah haji Indonesia diimbau menghemat tenaga dan menjaga kesehatan.