Jumat 16 Jun 2023 16:10 WIB

25 Persen Petugas Haji Siaga di Madinah Hingga H-3 Wukuf 

Petugaa haji di Madinah akan melayani sekitar 7.000 jamaah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Pengurus Masjid Nabawi menyerahkan bantuan 15 kursi roda kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Bantuan itu di serahkan Asisten Wakil Sekretaris untuk Layanan Kemanusiaan, Sukarelawan dan Kemanusiaan Masjid Nabawi Naif Mus ih A Mutairi kepada Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin di pelataran Masjid Nabawi, Rabu (14/6/2023).
Foto: Agung Sasongko/Republika
Pengurus Masjid Nabawi menyerahkan bantuan 15 kursi roda kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Bantuan itu di serahkan Asisten Wakil Sekretaris untuk Layanan Kemanusiaan, Sukarelawan dan Kemanusiaan Masjid Nabawi Naif Mus ih A Mutairi kepada Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin di pelataran Masjid Nabawi, Rabu (14/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH --  Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengubah skema dan jadwal kerja. Petugas haji Daker Madinah akan siaga hingga 24 Juni 2023 atau H-3 jelang puncak haji wukuf di Arafah. 

"Sekitar 25 persen petugas haji Daker Madinah harus tinggal siaga di sini (Madinah);sampai tanggal 24 Juni," kata Sekretaris Daker Madinah Abdillah MT, kepada wartawan di Front Taiba Hotel, Madinah, Jumat (16/6/2023). Mereka baru ke Makkah, H-3 wuquf di Arafah. Awal puncak haji, 9 Dzulqaidah 1444 H, bertepatan Rabu (27/6/2023).

Baca Juga

Sesuai jadwal awal, 25 persen petugas yang siaga di Madinah berangkat ke Makkah bersama 200-an petugas lainnya, tanggal 17 Juni dan 18 Juni 2023. Kompartemen petugas siaga antara lain, seksi layanan bandara, konsumsi, akomodasi, dan perlindungan jamaah.

Mereka ini, jelas Abdillah, akan melayani sekitar 7.000 jemaah dari 24 kloter. Saat tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA), jemaah diwajibkan istirahat sehari di Madinah. Keesokan harinya, jemaah melanjutkan perjalanan darat ke Makkah sejauh 450 km dan miqat di Bir Ali. 

Jamaah kuota tambahan ini akan datang bertahap mulai Kamis (16/6/2023) hingga Jumat (23/6/2024).

Mereka akan ditempatkan di belasan hotel di Madinah, untuk istirahat setelah perjalanan udara hampir 9 jam dari Tanah Air.

Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi mengatakan kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar jemaah haji cukup istirahat membuat pemerintah Indonesia mengubah rencana perjalanan kelompok terbang (kloter) kuota tambahan. 

"Menurut informasi dari Kantor Urusan Haji di Jeddah memang kondisi jemaah yang sudah terbang sekitar 9 jam dari Indonesia, sehingga pemerintah Arab Saudi memberikan ketentuan untuk satu malam jemaah haji diistirahatkan atau ditransitkan di Kota Madinah," papar Ali. 

Tak seperti sekitar 101.000 jemaah kuota reguler gelombang I yang bermukim 8-9 hari di Madinah, jemaah haji kuota tambahan ini, langsung diperjalankan ke Mekkah.

Dari bandara, dengan pakaian ihram, mereka langsung dijemput bus untuk miqat ihram (niat umrah wajib haji) di Bir Ali, sekitar 30 km dari Bandara AMAA, Madinah. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement