Jumat 16 Jun 2023 18:05 WIB

Wapres KH Ma'ruf Amin, Makam Imam Bukhari, dan Hubungan Indonesia-Uzbekistan

Wapres minta ada peningkatan kerja sama wisata religi dengan Uzbekistan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Makam Imam Bukhari
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Makam Imam Bukhari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap adanya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan dalam wisata religi dan produk halal. Ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat menghadiri undangan jamuan santap malam dari Gubernur (Khokim) Wilayah Samarkand Uzbekistan, Erkinjon Turdimov, di Mezana Restaurant, Eternal City Samarkand pada Kamis, (15/06/2023).

"Saya memang menyampaikan untuk apabila nanti dibangun hubungan-hubungan yang lebih erat lagi antara Indonesia dan Uzbekistan," ujar Wapres dikutip dari siaran persnya, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menyampaikan, di bidang wisata religi. Samarkand dikenal sebagai salah satu pusat sejarah peradaban karena banyak alim ulama yang berasal dari tempat ini. Dengan demikian, diharapkan sebagai negara yang sama-sama memiliki populasi muslim besar, wisata religi kedua negara dapat meningkat.

"Sebagai lokasi makam Imam Al-Bukhari, tokoh Islam yang sangat dihormati atas kontribusinya menyusun koleksi Hadits, hal ini bisa kita kembangkan melalui kerja sama Samarkand dengan kota lain di Indonesia," ujarnya.

Selain pariwisata, Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini juga berharap kerja sama ekonomi kreatif khususnya untuk produk halal dan modest fashion.

"Saya mengusulkan supaya ada penerbangan langsung, baik untuk jalur pedagangan, juga wisata, sebab ada hubungannya (dengan) Indonesia, terutama umat Islam Indonesia dengan Samarkand," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Uzbekistan juga menyambut baik keinginan tersebut. Dia menilai pertemuan tersebut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan hubungan kerja sama antarkedua negara.

Kiai Ma'ruf juga menegaskan pentingnya Samarkand bagi umat Muslim Indonesia. Di mana, para Pemimpin Indonesia juga selalu melakukan kunjungan ke makam Imam Al-Bukhari saat berkunjung ke Uzbekistan, sebagaimana dilakukan Presiden Soekarno pada tahun 1956 dan Presiden Soeharto pada tahun 1995.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement