REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pertemuan Komisi NATO-Ukraina dibuka secara resmi pada Kamis (16/6/2023) dengan diskusi oleh menteri-menteri pertahanan NATO mengenai dukungan lebih lanjut untuk Kiev di tengah berperang melawan Rusia.
Dalam pidato pembukaan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan para sekutu untuk melanjutkan dan meningkatkan pasokan peralatan militer, persenjataan dan amunisi untuk Ukraina dimana negara itu baru-baru ini meluncurkan serangan balik dan berhasil merebut kembali wilayah dari Rusia.
Dia mengatakan, para menteri pertahanan NATO dan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov akan membahas dukungan multi tahun bagi Ukraina untuk membangun kembali sektor keamanan dan pertahanan dan berubah dari standar Soviet menjadi standar NATO.
Paket tersebut diharapkan disetujui para pemimpin NATO dalam konferensi mereka di ibukota Lithuania, Vilnius pada 11-12 Juli mendatang. Menurut Stoltenberg, Komisi NATO-Ukraina juga akan membahas aksesi Ukraina ke NATO.
"Masa depan Ukraina berada bersama keluarga Euro-Atlantik, dan seluruh sekutu setuju Ukraina akan menjadi anggota dari aliansi ini," tambah dia.
Sebelumnya, Stoltenberg menyerukan dukungan lebih lanjut bagi Ukraina, menggarisbawahi bahwa dukungan NATO untuk Ukraina "membuat perbedaan di medan perang" saat Kiev maju dengan serangan balasannya.
Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan di Brussels, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan: "Kami semua setuju masa depan Ukraina berada bersama NATO. Itu sangat jelas."
"Namun ada juga kesepakatan bersama bahwa ini tidak dapat terjadi selama masih terjadi perang di wilayah Ukraina," kata Pistorius, seraya menambahkan bahwa "saat ini, isu utama adalah melanjutkan dukungan bagi Ukraina."