Jumat 16 Jun 2023 20:11 WIB

Pakai Kipas Angin Saat Tidur Malam, Bahayanya Bukan Cuma Bikin Leher Kaku

Bersihkan kipas angin dan kamar secara teratur.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Kipas angin. Menyalakan kipas angin tidak selalu menguntungkan bagi kesehatan meski dapat mendinginkan ruangan.
Foto: pexels
Kipas angin. Menyalakan kipas angin tidak selalu menguntungkan bagi kesehatan meski dapat mendinginkan ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan suhu udara yang selalu di atas 30 derajat Celsius setiap hari, kamar tidur belum tentu akan terasa lebih sejuk di malam hari. Kalau Anda lelah harus mandi dulu sebelum tidur atau terbangun karena kepanasan di tengah malam, jangan cepat-cepat beralih ke kipas angin.

Menurut pakar tidur, kipas angin belum tentu menjadi alternatif yang bagus untuk Anda. CEO MattressNextDay dan pakar tidur, Martin Seeley, mengatakan kipas angin memang bisa menjadi perangkat pendingin yang efektif untuk mengatur suhu ruangan di malam hari, namun ada empat kerugian kesehatan yang didatangkannya.

Baca Juga

1. Alergi dan asma

Hal yang membuat kipas angin efektif untuk membuat sejuk adalah kemampuannya mengedarkan udara di sekitar ruangan, tapi ini juga bisa menjadi berita buruk bagi penderita alergi dan asma. Kipas angin juga dapat membuat tungau debu, spora, serbuk sari, dan alergen lainnya beterbangan, sehingga memicu reaksi tubuh.

"Jadi, jika Anda merasa menderita bersin berlebihan, mata berair, hidung meler, tenggorokan gatal, dan bahkan kesulitan bernapas, pastikan tidak ada debu pada bilah kipas angin Anda," kata Seeley, dikutip dari laman Express, Jumat (16/6/2023).

Kalau dananya cukup, sebaiknya beli kipas yang lebih bagus, yang dapat memurnikan udara dengan mengurangi partikel serbuk sari dan tungau debu di seluruh ruangan. Namun, jika tetap ingin menggunakan kipas angin, pakar merekomendasikan untuk membersihkan kamar tidur secara teratur.

2. Hidung tersumbat

Angin berlebih yang dihasilkan oleh kipas angin dapat membuat hidung dan tenggorokan kering. Alhasil, tubuh akan memproduksi lebih banyak lendir agar tetap terhidrasi.

"Ini dapat menimbulkan banyak efek samping, termasuk sakit kepala, hidung tersumbat, dan bahkan sakit kepala karena sinus," kata Seeley.

Kabar baiknya, menjaga asupan air dapat membantu menghentikan hal ini terjadi. Ahli merekomendasikan minum setidaknya dua liter per hari.

3. Mata kering dan iritasi

Sama halnya dengan hidung tersumbat, angin yang terlalu kencang tidak hanya mengeringkan hidung dan tenggorokan, tetapi juga iritasi mata. Ini bahkan memengaruhi mereka yang memakai lensa kontak karena meningkatkan kemungkinan kekeringan dan iritasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement