REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Kiai Achmad Solechantidak mempermasalahkan asal daerah Cawalkot Depok di Pilkada 2024 mendatang. Menurutnya, siapapun bisa maju di kontestasi tersebut jika memiliki niat untuk merubah kota ini menjadi lebih baik.
"Semua warga, bahkan dari manapun warga negara yang ingin membangun Kota Depok. (Tidak mempermasalahkan) kalau memnag ingin membangun kota ini menjadi lebih baik," jelas Kiai Solechan kepada Republika.co.id, Jumat (16/6/2023).
Kiai Solechan mengatakan, sosok pemimpin Kota Depok yang akan datang diharapkannya adalah yang mampu membuat perubahan. Terutama dalam upaya menghapus intoleransi yang selama ini menjadi isu berlarut-larut di daerah penyangga Ibu kota tersebut.
Depok disebutnya mempunyai peluang untuk menjadi contoh bagi daerah-daerah lain, terutama dalam menciptakan toleransi di masyarakat. Hal ini lantaran Depok adalah kota heterogen yang memiliki berbagai macam suku hingga keyakinan.
"Karena di Depok ini tempat pertemuan berbagai daerah, di mana ada kampus besar seperti UI Gunadarma. Pertemuan dari berbagai kelompok, masyarakat, etnis, artinya model penataan itu yang baik justru akan sangat-sangat dibutuhkan dan bahkan malah bisa menjadi contoh kalau kita bisa berhasil mengoptimalisasi dengan kesadaran bahwa keragaman dan heterogenitas itu ada dan sadar untuk memfasilitasi keberagaman ini," ujarnya.
Dia juga mengimbau agar warga NU tetap menjaga kondusivitas selama kontestasi Pileg, Pilpres hingga Pilkada di 2024. Terutama kontestasi Pilkada yang suasana panasnya telah terasa jauh-jauh hari.
"Yang paling pokok bagi kita adalah persatuan dan persaudaraan yang utama. Jadi apapun risikonya nanti, kita utamakan persaudaraan dan kebersamaan sebagai anak bangsa," katanya.
Kata Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait putranya, Kaesang Pangarep, yang siap mencalonkan diri sebagai wali kota Depok. Jokowi mengatakan, sebagai orang tua, tentunya merestui dan mendoakan rencana Kaesang tersebut.
“Tugasnya orang tua itu merestui dan mendoakan,” kata Jokowi saat ditemui di gedung BPKP, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Jokowi menyampaikan, saat ini, Kaesang sudah memiliki keluarga sendiri. Sehingga Kaesang memiliki tanggung jawab atas pilihannya tersebut. "Saya itu terbiasa ya, terbiasa kalau yang namanya anak sudah berkeluarga, saya punya anak sudah berkeluarga, itu tanggung jawabnya ada sudah di mereka,” ujar Jokowi.
Namun, jika ditanya terkait keinginan Kaesang tersebut, ia mengaku akan memberikan saran-sarannya. Begitu pula sebaliknya, jika Kaesang tidak meminta saran kepadanya, ia pun tak akan memberikan saran kepada putranya itu.