Jumat 16 Jun 2023 20:40 WIB

Embrio Manusia Berhasil Tercipta di Lab, Tanpa Libatkan Sel Telur atau Sperma

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan janin selama kehamilan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Janin dalam rahim (ilustrasi). Ilmuwan berhasil memodelkan perkembangan awal kehidupan manusia secara sintetik.
Foto: invitrofertilitygoddess.com
Janin dalam rahim (ilustrasi). Ilmuwan berhasil memodelkan perkembangan awal kehidupan manusia secara sintetik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan mengeklaim bahwa mereka telah berhasil menciptakan embrio manusia yang benar-benar "sintetik" dari sel punca. Sintetik di sini berarti tanpa menggunakan sel telur atau sperma.

The Guardian melaporkan eksperimen tersebut dilakukan di Amerika Serikat (AS) oleh Profesor Magdalena Zernicka-Goetz, dari University of Cambridge dan California Institute of Technology, AS. Penelitian itu  memungkinkan ilmuwan mempelajari perkembangan janin selama kehamilan dan cara melawan kelainan genetik dan keguguran.

Baca Juga

Sejauh ini, tidak jelas apakah embrio mampu tumbuh menjadi bayi yang bertahan hidup. Embrio itu diyakini telah hancur dua pekan setelah penciptaan.

"Kita dapat membuat model mirip embrio manusia dengan memprogram ulang sel punca embrionik," ujar Prof Zernicka-Goetz, dilansir The Sun, Jumat (16/6/2023).

Sel induk adalah jenis sel kosong dalam tubuh manusia yang berpotensi berubah menjadi semua jenis darah, organ, jaringan, tulang, atau rambut. Sel induk merupakan bidang penelitian medis yang menjanjikan karena secara teori dapat diprogram untuk diubah menjadi darah atau organ untuk transplantasi, misalnya, atau digunakan dalam pengobatan kanker.

Penelitian tentang embrio manusia saat ini tidak legal di Inggris. Eksperimen pada embrio tidak diperbolehkan di Inggris karena berpotensi menciptakan kehidupan yang akan menderita penyakit serius atau cacat akibat kesalahan.

Karena itu, para ilmuwan tidak memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana bayi berkembang di dalam rahim atau mengapa banyak kehamilan mengalami keguguran. Profesor Robin Lovell-Badge, dari Francis Crick Institute mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencoba dan memodelkan perkembangan janin sehingga dapat dipelajari.

Lovell-Badge mengatakan apa yang coba dilakukan adalah memodelkan perkembangan awal kehidupan manusia. Jadi struktur yang dibuat selama ini jelas bukan model sempurna perkembangan manusia karena belum sampai sejauh itu.

"Namun, tujuan utamanya adalah untuk menemukan cara membuat modelnya semakin sempurna," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement