REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pakar keuangan Neil Joyce menyebut Manchester United (MU) dapat menambahkan hingga 2 miliar USD ke nilai pasar klub apabila mereka melakukan investasi untuk lebih memonetisasi basis penggemar global mereka.
Sebagaimana diketahui MU memang tengah dalam proses pengambilalihan klub dari Keluarga Glazer ke Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani. Kabarnya, investor asal Qatar bersiap menggelontorkan dana senilai 6 miliar USD untuk mendapatkan saham penuh.
Tentunya kesepakatan sekitar 6 miliar USD bakal menjadi salah satu yang terbesar dalam dunia olahraga. Bahkan, klub pemilik 20 gelar Liga Primer Inggris bisa saja dihargai jauh lebih mahal alias 10 kali lipat pendapatan menurut data.
"Nilai masa depan Manchester United akan sangat besar. Kami telah menghitung bahwa ada antara 150 hingga 250 juta pendapatan tambahan yang dapat diperoleh MU melalui monetisasi penggemar globalnya," kata Joyce CEO and Co-Founder CLV Group dilansir Reuters, Jumat (16/6/2023).
Alhasil akan sangat menggiurkan bagi pemilik klub untuk melihat ke masa depan tentang prospek bisnis menjanjikan dari klub asal kota pelabuhan Manchester tersebut.
"Namun demikian, perlu ada tingkat investasi di MU untuk memanfaatkan peluang global itu. Ketika Anda melihat kesuksesan Manchester City, itu benar-benar memberi kesan tentang apa yang mungkin terjadi baik segi ekonomi dan lapangan," sambung Joyce.
Manchester United secara organik bisa disebut sukses secara fenomenal, memanfaatkan kejayaan serta warisan Busby Babes lewat masa jabatan Sir Alex Ferguson di klub.
Namun, sekarang mereka dihadapkan dengan lebih banyak pesaing. Terlebih Manchester City sudah bukan lagi tetangga yang berisik, melainkan tim nomor satu di Eropa.